TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diluncurkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun 1976, BTN sudah menyalurkan kredit sekitar Rp 60 triliun yang telah dimanfaatkan lebih dari 2,6 juta masyarakat Indonesia.
Demikian diungkapkan Dirut BTN Maryono pada perayaan HUT ke-65 BTN dan Peluncuran Portal Property di Jakarta, Senin (9/2/2015).
Menurut Maryono, khusus untuk program Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diluncurkan sejak empat tahun lalu telah direalisasikan rumah lebih dari 368 ribu unit dengan total kredit lebih dari Rp 25 triliun.
"Tahun lalu, FLPP kita melampaui target pemerintah yaitu 58 ribu unit, dan terealisasi sebanyak 93 ribu unit dengan jumlah kredit lebih dari Rp 7,9 triliun," kata Maryono.
Maryono menambahkan, diperlukan adanya intervensi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas supply perumahan, khususnya perumahan murah. Di samping itu, intervensi pemerintah juga diperlukan untuk memastikan ketersediaan pembiayaan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Jadi tetap untuk mengatasi problematika perumahan nasional, kuncinya ada pada political will pemerintah," paparnya.
Ia mengatakan, potensi perumahan masih sangat besar, dan BTN sebagai bank fokus dapat memiliki portofolio pembiayaan perumahan melebihi bank lain di Indonesia. "Karena potensi bisnis dan perannya yang sangat besar, BTN akan menjadi besar sebagai Mortgage Bank di Indonesia," paparnya.
Terhadap backlog (kekurangan) masalah pembiayaan penyediaan perumahan di Indonesia yang seakan tidak ada solusi, Maryono mengatakan, saat ini diperkirakan backlog mencapai 13,7 juta unit yang masih harus dipenuhi pemerintah.
"Diperlukan banyak pihak untuk mengatasi problematika masalah perumahan di Indonesia," jelasnya.
Atas dasar itu, BTN meluncurkan Portal Property dengan harapan sebagai terobosan atau solusi bagi penyediaan perumahan di Indonesia. "Sebagai leader pembiayaan perumahan, kami ingin agar portal BTNProperty menjadi icon baru menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah," katanya.