Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tak mampu bergerak menguat pasca diumumkannya paket kebijakan ekonomi oleh Presiden Joko Widodo.
Apakah paket kebijakan ekonomi tersebut bukan jawaban yang diinginkan pelaku pasar atau memang ada faktor lain?
Analis PT First Asia Capital David Sutantyo mengatakan, paket kebijakan ekonomi yang disampaikan kemarin malam oleh pemerintah sangat bagus untuk mendorong perekonomian Indonesia. Akan tetapi, kebijakan tersebut baru sebatas ucapan saja belum ada implementasinya.
"Apa yang dikatakan Presiden Jokowi sangat bagus, tapi kalau tidak ada implementasinya buat apa. Sekarang pasar menunggu implementasinya, semakin cepat tindakannya, semakin cepat dampak positifnya," kata David di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Menurut David, kebijakan ekonomi tahap pertama ini berdampak ke pasar dalam waktu menengah dan panjang, sehingga tidak langsung berefek positif secara tiba-tiba. Berbeda dengan kebijakan pembelian kembali (buyback) saham BUMN yang beberapa waktu lalu dilontarkan oleh pemerintah.
"Yang cepat itu buyback saham dan kalau rupiah itu diintervensi, itu reaksinya cepat. Tapi kan kalau diintervensi terus cadangan devisa bisa turun, yang penting rupiah dijaga, kalau melemah harus bertahap, jangan tiba-tiba melemah terlalu dalam," tutur David.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar sekarang sedang menunggu tindakan nyata dari pemerintah setelah mengeluarkan paket kebijakan, jangan sampai apa yang disampaikan tidak terlaksana.
"Pelaku pasar sudah bosan diberi harapan palsu. Makanya sekarang pasar menunggu implementasi kebijakan tersebut, dan butuh waktu untuk bisa menilai itu hal positif," tutur Reza.
Tercatat, IHSG ditutup melemah tipis 4,01 poin atau 0,09 persen menjadi 4.343,26. Sementara itu, data Bloomberg pada penutupan perdagangan sore ini rupiah melemah 71 poin menjadi Rp 14.332 dari posisi penutupan kemarin Rp 14.261 per dolar AS.
Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 78 poin menjadi Rp 14.322 dari posisi kemarin di level Rp 14.244 per dolar AS.