TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Internasional Minangkabau (BIN) diproyeksikan akan mengoperasikan kereta bandara untuk mengangkut para calon penumpang dari kota Padang mulai 2016 mendatang.
Pemerintah mulai melakukan pembangunan jalur kereta bandara tersebut mulai Sabtu (10/10/2015) lalu. Presiden Joko Widodo sendiri menghadiri acara peletakan batu pertama proyek kereta bandara tersebut.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pembangunan jalur KA tersebut menggunakan APBN Rp. 127,526 miliar (tidak termasuk biaya pembebasan lahan)
Dana tersebut untuk pembangunan persinyalan 1 paket (Rp. 10,520 m), pembangunan stasiun BIM 2015 Rp. 13,301 dan 2016 Rp. 8,427 m) dan stasiun Duku (2015 Rp. 10,067 m), jembatan 1 unit Rp. 38,063 m, pekerjaan jalan rel 3,9 KM Rp. 44,847 m dan pekerjaan supervisi sebanyak 13 paket sebesar Rp. 2,478 m
"Tujuan pembangunan untuk Mengintegrasikan pelayanan transportasi kereta api dengan bandara dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat Sumbar terhadap layanan kereta api," kata Jonan dalam rilisnya.
Beberapa program yang memerlukan sinergi dan dukungan dari instansi dan stakeholder lain agar jalur KA tsb bisa segera dioperasikan yaitu, pembangunan flyover jalan raya pada perlintasan jalur KA pada jalan nasional Padang-Bukit Tinggi dan pada perlintasan jalur KA pada jalan provinsi akses BIM-Pariaman
"Direncanakan tahun depan KA BIM sudah dapat beroperasi," ujarnya.