TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China, Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, membuka 3 koridor ekonomi baru di Jawa Barat.
Hal ini sejalan dengan pengembangan transit oriented development (TOD) di Karawang (250 ha), Walini (1.200 ha) dan Tegalluar (450 ha), selain di Halim Perdanakusuma yang berlokasi di Jakarta.
“TOD Karawan yang berdekatan dengan kawasan industri baru akan berkembang lebih pesat dengan terbukanya akses ke kawasan industri lainnya di Jawa Barat," ujar Hanggoro, Jumat (19/2/2016).
Hanggoro mengatakan, kereta cepat akan menjadi unggulan komparatif bagi Jawa Barat untuk menarik minat investor. Hal itu pun berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah lainnya.
Jika di masa konstruksi kereta cepat mampu menyerap 39.000 tenaga kerja, maka mata rantai lapangan kerja pasca operasional kereta cepat di koridor ekonomi baru, baik di Karawang, Walini, dan Tegalluar akan berlipat.
Begitu pula pada pembangunan kota baru, tentu akan menyerap tenaga kerja lebih besar lagi. Selain lahan milik PTPN VIII seluas 3000 hektar, Pemprov Jabar juga akan memperluas pembebasan tanah hingga 10.000 hektar guna pengembangan kota modern.
"Walini juga akan menjadi pusat wisata kesehatan internasional serta pusat riset dan teknologi, sehingga akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih variatif," kata Hanggoro.