TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Target pengembang yang ingin mengebut penjualan properti di kuartal kedua tahun ini sedikit tersendat.
Pada periode puasa dan jelang Lebaran ini, calon pembeli properti lebih memprioritaskan anggaran untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya.
Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk memahami kondisi tersebut. "Wajar, karena rumah pasti menjadi prioritas kesekian," katanya, Selasa (14/5/2016).
Menurut Theresia, di bulan jelang Lebaran ini, penjualan properti hunian di Intiland bisa turun hingga 30% dari periode biasa.
Lantaran sudah menjadi hal jamak, pengembang ini tidak terlalu ngoyo menggeber strategi penjualan di kuartal II-2016.
Melihat kondisi ini, ia memproyeksikan kontribusi pendapatan kuartal II-2016 cuma menyumbang sekitar 20% dari proyeksi pendapatan Intiland sepanjang tahun ini.
Kondisi serupa terjadi pada PT Perdana Gapuraprima Tbk. Penjualan hunian perusahaan ini masih loyo.
Padahal pengembang ini menargetkan bisa meraup pertumbuhan bisnis 10% di akhir tahun ini dari pendapatan Rp 416 miliar pada 2015.
Menurut Arvin F Iskandar, Managing Director Perdana Gapuraprima, penjualan produk rumah mereka masih jatuh. Ini terlihat dari proyeksi perusahaan ini.
"Kami menargetkan marketing sales hingga kuartal II-2016 ini sekitar Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar," katanya.
Erwin Karya, Associata Director Ray White Indonesia bilang menyebut siklus efek Lebaran terhadap penurunan penjualan hunian bakal terus berlangsung dari tahun ke tahun.
Apalagi tiga tahun terakhir, Lebaran berbarengan dengan libur sekolah.
Reporter: Elisabet Lisa Listiani P