Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri mengatakan, permintaan tersebut dilakukan karena saat ini banyak infrastruktur di Indonesia yang didanai dengan dana AIIB.
"Ada satu proyek yang dinamakan Urban Slum Development Project. Ini juga dibahas oleh kedua presiden, itu mendapat pendanaan dari AIIB," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin Jumat (2/9/2016).
Retno mengatakan, permintaan tersebut disetujui Presiden Xi Jinping. Tapi, presiden China tersebut belum memberi kepastian kapan pembangunan tersebut akan dilakukan.
Sebagai catatan saja, AIIB merupakan bank simpan pinjam yang dibentuk China. Bank ini dibentuk sebagai sumber pendanaan negara yang membutuhkan modal untuk pembangunan. Indonesia merupakan salah satu anggota bank tersebut.
Indonesia pada tahun 2015 lalu ikut menyetor modal sebesar US$ 672,1 juta. Dengan upaya itu, pemerintah berharap bisa mendapat pembiayaan lebih besar dari modal disetor dari bank tersebut.
Sumber: NHK/Konta