TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk mendapatkan Anugerah Perusahaan Terbuka (Tbk) Indonesia (APTI) III tahun 2016 peringkat pertama untuk kelompok Usaha Kimia sektor Industri Dasar dan Kimia dari Majalah Economic Review dan IPMI Internasional Business School.
SidoMuncul sebagai salah satu perusahaan Tbk terbaik Indonesia ini dinilai mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan bisnis dan perekonomian di Indonesia.
Menurut Ketua Dewan Juri dan Dekan IPMI Prof. Roy Sembel, PhD, penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah terpacu untuk meningkatkan prestasi dan peran pentingnya dalam pembangunan perekonomian nasional melalui peningkatan kinerja, profesionalisme, dan daya saing perusahaan.
Perusahaan jamu terbaik nasional ini hanya satu-satunya peraih penghargaan terbaik untuk kategori industri jamu yang telah melantai di bursa. Sedangkan beberapa perusahaan serupa hingga saat ini belum tercatat sebagai perusahaan terbuka.
Menurut founder Economic Review Irlissa Rachmadiana penilaian APTI-III-2016 dilakukan berdasarkan kinerja keuangan 2015 dengan menggunakan metode perhitungan dan analisa yang diperoleh dari data publik data website, annual report 2015 dan dari berbagai sumber.
"Proses penjurian dilakukan secara objektif, fair oleh dewan juri independen yang berkompeten di bidangnya masing masing antara lain dari aspek CEO, finance, legal, tax, GCG, risk management, marketing, human capital, IT, CSR dan corporate communication,"ujar Erliza, Minggu (30/10/2016).
Pada 20 Oktober 2016, SidoMuncul juga menerima Best Of The Best Award the top 50 Companies for 2016 dari Forbes Indonesia.
Atas penghargaan tersebut Presdir SidoMuncul J Sofjan Hidajat mengaku bersyukur dan senang perusahaan yang dipimpinnya yang awalnya masih dikelola oleh keluarga ini mendapatkan apresiasi positif dan pengakuan dari lembaga pendidikan tinggi dan media ekonomi bisnis atas kinerja perusahaan berdasarkan kaidah-kaidah Good Corporate Governance (GCG).
Penghargaan ini, kata Sofjan, merupakan pengakuan dan kepercayaan publik untuk makin memacu kinerja perusahaan lebih baik bukan hanya untuk kepentingan SidoMuncul semata tetapi juga masyarakat Indonesia untuk terus merawat dan mengkonsumsi jamu sebagai budaya leluhur. Terlebih di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), budaya jamu harus menjadi pemimpin pasar di negeri sendiri jika tidak ingin diakui bangsa lain.
Corporate Secretary SidoMuncul Tiur Simamora merasa bangga dapat bergabung di perusahaaan yang telah melantai di bursa sejak tiga tahun lalu.
“Ini membuktikan kesadaran tinggi dari pemilik SidoMuncul menempuh jalan yang tepat menjadi perusahaan terbuka. Mitos saat perseroan di tangan generasi ketiga akan tidak solid jika tidak segera diputuskan sebagai perusahaan terbuka menjadi concern utama mereka untuk berubah. Memang proses yang dilalui sejak korporasi ini memutuskan IPO tentu banyak dinamika yang harus dilewati. Mereka harus mau mematuhi dan memenuhi regulasi serta tanggung jawabnya kepada tidak saja investor tetapi juga stakeholders lainnya," jelas Tiur.
Berbagai penghargaan yang diperoleh korporasi ini menunjukkan bahwa direktur utama beserta jajaran direksi lainnya di perusahaan jamu dan farmasi ini telah terpacu untuk terus melakukan peningkatan kinerja perusahaan. Mereka (pemilik dari keluarga-red) telah memahami konsekuensinya sebagai perusahaan publik dalam memenuhi regulasi dan bertanggung jawab kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya.
"Jalan Tbk ini menjadi jalan yang tepat bagi SidoMuncul makin dikenal hingga masuk top ranking perusahaan besar dan pemiliknya termasuk menjadi salah satu deretan orang terkaya di Indonesia," ungkap Tiur.
Secara otomatis kewajiban melaporkan kinerja perusahaan secara berkala sebagai bagian keterbukaan informasi menjadi prasyaraat utama emiten berkode saham SIDO ini dapat dinilai dari lembaga penilai sebagai perusahaan prospektif dengan total aset dan omzet tinggi.