TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua PERSADA (Perhimpunan Alumni Jepang Indonesia) sekaligus Sekjen PPIJ (Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang) Heru Santoso berharap peringatan 60 tahun persahabatan Indonesia-Jepang pada 20 Januari 2018 bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kerjasama Indonesia Jepang khususnya dalam bidang pengembangan lingkungan hidup.
"Saya kira hal ini yang perlu ditonjolkan terkait pertemuan PERSADA dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe barusan. Tahun depan hubungan Indonesia-Jepang persis 60 tahun,nag kita siap mensupport kegiatan tersebut sekaligus mendorong agar kerjasama yang sudah terjalin selama ini makin erat. Dab diantara banyak pekerjaan rumah antara lain adalah kerjasama dalam hal pengembangan lingkungan hidup."
Hal itu dipaparkan Heru Santoso usai pertemuan antara PERSADA dengan PM Jepang Shinzo Abe di Hotel Fairmont Jakarta, Minggu (15/1/2017) petang.
Dalam pertemuan tersebut, anggota Dewan Penasehat PERSADA Ginanjar Kartasasmita menyampaikan sambutan atas kesediaan PM Jepang untuk bertemu dengan sejumlah pengurus dan perwakilan PERSADA.
Lebih lanjut Heru Santoso menjelaskan bahwa, pertemuan PERSADA dengan PM Jepang tersebut juga sekaligus merupakan bukti dan besarnya perhatian PM Jepang terhadap PERSADA dan Indonesia. Yang berarti menunjukkan bahwa Jepang senantiasa berkeinginan agar jalinan kerjasama tersebut meningkat.
Selanjutnya,menurut dia, dari banyak hal yang diharapkan dari kerjasama dengan Jepang itu adalah soal pengembangan lingkungan yang intinya ingin kerjasama yang dibangun tersebut bernuansa ramah lingkungan.
"Hal inilah yang perlu ditekankan, baik itu dalam kerjasama pengembangan teknologi,riset,Iptek dan energi.Intinya yang ramah lingkungan,"papar Heru.
Mengapa soal lingkungan;sebab kata dia sejak lama sudah ada komitmet antara Indonesia dengan Jepang untuk bekerjasama menciptakan segala hal yang ramag lingkungan.
" Umpamanya dalam soal penggunaan energi listrik.Kita sudah lama ingin mengedukasi agar masyarakat pengguna bisa berlaku hemat.Karena hal ini selainmenciptakan efisiensi juga mengurangi emisi dan penumpukan energi yang dalam jangka waktu lama bisa merusak bumi,"papar dia.
Selain kerjasama lingkungan,kehadiran PM Jepang juga diharapkan dapat merealisir segala program kerjasama yang telah dilaksanakan sebelum ini seperti proyek MRT,rencana pembangunan pelabuhan Patimban dan lain-lain.
"Kita mengetahui sejak lama ada keuntungan tersendiri dalam melakukan kerjasama dengan pemerintah Jepang. Yakni selalu terjadi transfer atau alih teknologi dari Pemerintah Jepang ke Indonesia. Coba perhatikan dalam pembangunan MRT sekarang.Yang dari Jepang hanya pentolan2-nya saja,tapi secara keseluruhan para pekerja dan teknisinya berasal dari Indonesia.Ini jelas menguntungkan masyarakat Indonesia,karena terjadi transfer ilmu,"ungkapnya.
Hal lain yang diharapkan dari kerjasama Indonesua Jepang ini adalah meningkatnya jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia atau dari Indonesia ke Jepang. Selain meningkatkan devisa bagi Indonesia, hal ini juga memberikan input positif bagi masyarakat Indonesia.
Heru juga menyaku bahwa dirinya yakin akan besar dan tingginya komitmen Pemerintah Jepang terhadap Indonesia."Jadi jangan tanya lagi nilai investasi,"kata dia.
Yang menggembirakan lagi,lanjut dia adalah makin positifnya tanggapan pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Jepang yang ditandai oleh diangkatnya Rahmat Gobel menjadi utusan khusus Pemerintah RI untuk pemerintah Jepang." Ini kan positif sekali,"kata dia.