TRIBUNNEWS.COM - Philip Morris International Inc. akan merilis rokok elektronik terbarunya di Korea Selatan bulan depan.
Rokok elektronik IQOS terbaru ini akan mulai dijual sejak tanggal 5 Juni 2017 dan akan beredar di berbagai negara Asia lainnya pada kuartal kedua tahun 2017.
Bentuk IQOS terbaru ini tidak jauh berbeda dengan rokok elektronik lainnya kecuali rokoknya.
Tentu saja, rokok yang digunakan adalah rokok yang bahannya terbuat dari daun tembakau.
Rokok ini dimasukkan ke dalam pipa rokok elekrtonik dan akan memanas begitu dinyalakan.
Philip Morris mengklaim bahwa rokok elektronik ini jauh lebih aman dibandingkan rokok elektronik lainnya karena rokoknya dipanaskan dan tidak dibakar.
Rokok elektronik yang sudah beredar di pasaran biasanya menggunakan cairan nikotin.
"Philip Morris menanamkan modal sebesar 3,4 triliyun Won sejak 2008 untuk mengembangkan produk tembakau yang tidak dibakar. Disamping tentu saja kebijakan anti rokok tetap dijalankan, kami berfikir keras bahwa ini adalah tugas kami sebagai perusahaan rokok untuk membuat produk yang tidak berbahaya bagi para perokok," ujar Chong Il-woo, managing director Philip Morris seperti dikutip dari yonhap.
Harga pipa rokok elektronik ini dijual seharga 120.000 Won atau sekitar Rp. 1,4 juta.
Dan 20 bungkus rokoknya dijual seharga 4300 won atau sekitar Rp. 51.109.
Di Korea Selatan, satu bungkus rokok dijual seharga 4500 Won atau sekitar Rp. 53.000.
Peluncuran rokok elektronik ini tentu saja membuat aktivis anti rokok protes karena pemerintah masih gencar mengkampanyekan anti rokok untuk membuat negara bebas rokok.