News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelang IPO, Saham GMF AeroAsia Kelebihan Permintaan 2,6 Kali

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu pesawat Garuda Indonesia yang sedang masuk dalam perawatan pesawat di anak usaha PT Garuda Indonesia, GMF Aero Asia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF), perusahaan MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) atau perawatan pesawat di Indonesia, dalam hitungan hari akan segera resmi menjadi perusahaan publik pada tanggal 10 Oktober 2017.

Anak perusahaan Garuda Indonesia ini menutup masa penawaran umum saham untuk publik yang diadakan pada tanggal 2 - 4 Oktober 2017 di kantor Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom, dengan total hasil penjualan 146.358.100 juta lembar saham, dari yang dicatatkan 56.467.100 lembar saham.

GMF mengalami kelebihan permintaan (over-subscribe) sebesar 2,6 kali yang saat ini sedang direkonsiliasi pembayarannya.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan bahwa pendapatan penawaran umum perdana saham ini menunjukan bahwa animo publik terhadap penawaran saham GMF positif.

Baca: Pimpinan Kelompok Saracen Tahu, Perbuatannya Berisiko

Baca: Rupiah Lemas, Pagi Ini Dibuka Melemah ke Level Rp.13.485 Per Dolar AS

Ia juga yakin bahwa penawaran saham umum ini akan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan untuk para investor dan mewujudkan visi GMF menjadi Top 10 MRO in the World.

“Kami berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan GMF sebagai pilihan investasi. Kami terus berkomitmen untuk menjadi kebanggaan bangsa dan memberi kontribusi pada negara melalui pengembangan usaha kami, baik dalam maupun luar negeri,” katanya.

Aktivitas di Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) (Tribunnews.com/Hendra Gunawan)

Iwan menambahkan bahwa melalui IPO, GMF berkomitmen untuk berkontribusi pada perekonomian bangsa.

“Dengan melepaskan saham perusahaan, rencana ekspansi akan lebih cepat berjalan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini