TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan di tahun ini bisa menyalurkan pembiayaan KPR sebanyak 750 ribu unit rumah. Tercatat, di tahun lalu, perseroan sudah menyalurkan pembiayan KPR sebanyak 667.312 unit rumah.
Direktur Utama Bank BTN Maryono menerangkan, target tersebut, terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 536.868 unit rumah dan 213.132 kredit perumahan non-subsidi.
Maryono optimistis target tersebut bisa tercapai selaras dengan prediksi pergerakan sektor properti yang positif.
“Hal itu ditopang kebutuhan rumah yang masih tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang membaik di 2018,” ungkap Maryono, saat Konferensi Pers Paparan Kinerja di Menara BTN, Selasa (13/2/2018).
Selain penyaluran KPR, Bank BTN juga mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan.
Dari segi sumber pembiayaan, BBTN tengah menggelar transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan DPK. Selain itu, perseroan juga terus proaktif menerbitkan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri.
“Dukungan Bank BTN agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses KPR dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital,” terang dia.
Ada pun, dari sisi pasokan rumah, Bank BTN juga terus berperan meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan mulai dari pemberian pembiayaan pembebasan lahan, pembiayaan pembangunan perumahan.