Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar mata uang garuda terhadap dolar Amerika Serikat hari ini kembali menunjukkan pelemahannya.
Bloomberg mencatat, pagi ini, Senin (19/2/2018), rupiah dibuka melemah di posisi Rp 13.541 per dolar AS. Tercatat sebelumnya, di akhir pekan lalu mata uang garuda berada di posisi Rp 13.524 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan di tengah rilis neraca perdagangan Indonesia di bulan Januari yang tercatat mengalami defisit sebesar 670 juta dolar AS, laju rupiah cenderung bergerak mendatar.
“Minimnya sentimen positif membuat laju rupiah cenderung tidak banyak bergerak. Pelaku pasar pun tidak banyak melakukan aktivitasnya di rupiah,” kata Reza dalam risetnya.
Namun di sisi lain, kembali munculnya kekhawatiran terkait neraca berjalan dan defisit anggaran AS membuat laju dolar AS kembali melemah. Akan tetapi, pelemahan ini tidak banyak berimbas pada pergerakan rupiah yang cenderung minim sentimen positif.
“Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.585 dan resisten Rp 13.536 per dolar AS,” pungkasnya.