News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teknologi Berkembang, Banyak Jenis Pekerjaan yang Akan Hilang, Ini Daftarnya

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi menyebabkan hadirnya sejumlah lapangan kerja baru dan menggeser jenis-jenis lapangan kerja lama.

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono menyebutkan sebanyak 57 persen jenis pekerjaan akan hilang karena perkembangan teknologi dalam kurun waktu 2017 hingga 2030.

"Memang ada bebebrapa pekerjaan yang tergerus ya, beberapa penelitian mengatakan bahwa 57 persen pekerjaan akan hilang dari pekrjaan yang ada sekarang," ujar Bambang saat ditemui di Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Dari data yang disajikan Bambang, jenis pekerjaan yang akan hilang adalah jenis pekerjaan menengah kebawah dan untuk periode 2017 hingga 2020 adalah manajer administrasi, tukang cetak, pengantar surat, sopir, petugas ekspedisi, pekerja pabrik, operator mesin jahit, perangkat komunikasi dan radio.

Baca: Ricuh di Stadion Kanjuruhan Malang, Pembina The Jakmania: Itu Tergantung Prestasi Tim

Kemudian untuk periode 2021 hingga 2025 adalah resepsionis, tukang kayu, desain tiga dimensi, pengolah semikonduktor, teller bank, travel agents, juru masak fast food dan operator mesin.

Lalu pada 2026 hingga 2030 pekerjaan yang diperkirakan akan menghilang adalah ahli las, staf akuntan, operator mesin, supir, dan ahli mesin.

Meskipun banyak lapangan kerja yang tergerus, banyak juga lapangan kerja yang timbul yang berbasis kreativitas dan teknologi seperti programmer, konselor vokasi, perancang software dan game online.

"Harus disampaikan juga bahwa akan ada tumbuh pekerjaan yang sekarang ini belum kita prediksi jumlahnya sekitar 65 ribu jenis pekerjaan," kata Bambang.

Agar tenaga kerja tidak kehilangan pekerjaan maka akan dilakukan transformasi industri dengan mensosialisasikan pekerjaan yang akan berkembang, dan menciptakan lebih banyak pelatihan dan vokasi.

"Kita harus mampu mendeteksi untuk mengenditifikasi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan untuk industri yang baru tersebut , kita lakukan melalui pendidikan mau pun latihan vokasi," pungkas Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini