Serupa dengan bank wakaf lainnya, BWM Buntet Pesantren juga menerapkan skema pembiayaan tanpa agunan dengan nilai berkisar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per nasabah.
Untuk jangka waktu pinjaman, menurut Agus, bergantung pada kesepakatan kelompok usaha yang menaungi para nasabah. Tapi kisarannya 5–6 bulan.
Sejak berdiri hingga sekarang, Agus bilang, lembaganya telah menyalurkan pembiayaan Rp 250 juta.
Sebagian besar pembiayaan disalurkan kepada para pelaku usaha mikro seperti pedagang jamu, pedagang makanan dan usaha jasa cuci pakaian alias binatu.
“Sampai saat ini, pembiayaan yang telah kami salurkan baru diterima oleh 211 orang nasabah. Rencananya, pada bulan Mei nanti akan ada penambahan 30 orang calon debitur,” tandas Agus.