TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa (15/5/2018) kembali melemah.
Merujuk data Bloomberg, di awal dagang, mata uang garuda melemah ke level Rp 13.989 per dolar AS. Tak lama berselang, di pasar spot, pelemahan kembali terjadi, rupiah menembus Rp 14.020 per dolar AS.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada di level Rp 13.973 per dolar AS.
Day range rupiah berada di kisaran Rp 13.989 per dolar AS hingga Rp 14.021 per dolar AS. Pelemahan rupiah sejak awal tahun sebesar 3,08 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan, pelemahan rupiah terdampak dari peristiwa teror bom yang terjadi berturut-turut belakangan ini.
Namun, pelemahan tersebut kata Reza tertahan dengan optimisme sejumlah kalangan pemerintahan terkait kondisi ekonomi.
Baca: Kemenag Gelar Sidang Isbat Tentukan 1 Ramadhan 1439 H Nanti Sore
Salah satunya dari pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro, yang menilai teror bom gereja di Surabaya berdampak sementara terhadap perekonomian dan investasi.
“Diharapkan pelemahan ini dapat tertahan dengan masih adanya optimisme pemerintah terkait dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak terganggu dengan adanya teror bom tersebut,” kata Reza, dalam risetnya.
Di sisi lain, kata dia diharapkan laju Rupiah dapat memanfaatkan penguatan sejumlah mata uang hard currency terhadap dolar AS untuk ikut bergerak positif.
Rupiah diestimasikan akan bergerak pada kisaran support Rp 13.971 dan resisten Rp 13.954 per dolar AS.