"Hal tersebut menunjukkan bahwa IHSG sudah menguat dan industri asuransi jiwa optimis untuk hasil investasi akan semakin membaik," ujarnya.
Klaim dan Manfaat yang Dibayarkan
Industri asuransi jiwa tetap menunjukkan komitmen dalam melakukan tanggung jawabnya dalam membayarkan klaim dan manfaat.
Pada kuartal keempat 2018, total klaim dan manfaat mengalami perlambatan 1,1%, atau senilai Rp 119,74 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 121,08 triliun.
Kepala Departemen Investasi AAJI, Iwan Pasila mengatakan klaim Nilai Tebus (Surrender), dikuartal keempat 2018 melambat 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 66,93 triliun.
Klaim ini memiliki proporsi terbesar di dalam pembayaran klaim dan manfaat, yakni sebesar 55,9%.
“Penyebab banyaknya klaim Surrender, karena kondisi pasar yang masih belum stabil dan banyak masyarakat yang membutuhkan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi ke masyarakat agar apabila membutuhkan dana untuk disarankan tidak melakukan klaim surrender, melainkan melakukan klaim partial wirhdrawal saja agar tetap mendapatkan dana dan asuransi tetap berjalan,” jelas Iwan Pasila.
Klaim Penarikan Sebagian (Partial Withdrawal), juga mengalami perlambatan sebesar 16,2%, dibandingkan periode yang sama tahun 2017, menjadi Rp 14,65 triliun dan berkontribusi sebesar 12,2%.
Sementara klaim kesehatan (medical), tercatat mengalami perlambatan 8,4% menjadi Rp. 8,57 Triliun. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya klaim kesehatan kumpulan sebesar 15,5%.
Proporsi dari klaim medical adalah 50,2% dari produk Asuransi Kesehatan Kumpulan dan 49,8% berasal dari produk Asuransi Kesehatan Individu.
Total Tertanggung dan Tenaga Pemasar
Total Tertanggung industri asuransi jiwa Pada kuartal IV-2018, mengalami perlambatan 17,8% menjadi 53.860.282 orang.
Perlambatan ini dipengaruhi oleh Total Tertanggung Kumpulan yang turun 23,3% menjadi 36.067.942 orang, sementara Total Tertanggung Individu pada kuartal ini turut melambat 3,8% menjadi 17.792.340 orang.
Selama Kuartal IV 2016 – Kuartal IV 2018, total tertanggung mengalami perlambatan rata-rata sebesar 3,0% sedangkan jumlah tertanggung perorangan masih menunjukkan peningkatan dengan rata-rata sebesar 0,3%.