Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi wacana calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno yang berkeinginan melakukan pembelian kembali atau (Buyback) Indosat.
Menurutnya, ketimbang buyback ada baiknya jika membuat yang baru, dengan begitu, lapangan kerja terbuka lebar.
"Ya dalam keadaan sekarang ini kalau mau kita (Indonesia) lebih baik kita bikin dari yang baru. Jadi inves di tempat lain, lebih menambah lapangan kerja, menambah pajak. Kalau yang ada saja di buyback kan tidak menambah apa-apa," ujar dia yang ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Baca: Hari Ini Maruf Amin Kunjungi Wonosobo dan Temanggung
JK menilai, tak banyak keuntungan yang bisa didapat dengan buyback Indosat, karena bisnis telekomunikasi itu memiliki karakter padat modal, yang artinya investasi terus menerus dengan keuntungan yang kecil.
"Karena itu, memang saya kira Indosat tidak rugi, cuma keuntungannya kecil. Jadi semua begitu. Kecil karena persaingan begitu banyak dan teknologi berkembang terus," tutur dia.
Sepengetahuan JK, buyback dapat dilakukan apabila pemegang saham mayoritas ingin menjualnya.
"Buyback itu kalau pemilik yang sekarang mau (jual) baru bisa. Kalau tidak mau (jual) ya tidak bisa. Saya dengar Qatar (negara asal Ooredoo) itu tetap ingin beroperasi," kata JK.
Diketahui, pada sela-sela kampanye Sandiaga di Jakarta Timur Rabu pekan lalu, mantan wakil Gubernur DKI itu menyebut akan berupaya melakukan buyback saham PT. Indosat Tbk (ISAT) yang kini dimiliki oleh investor Qatar.
Sebelumnya pada pilpres 2014, Joko Widodo pun pernah mengutarakan hal yang sama untuk membawa kembali Indosat ke tanah air.
"Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk mem-buyback Indosata itu bagus. Dan di bawah Prabowo-Sandi, akan kami usahakan," ujar Sandi di Klender, Jakarta Timur.