TRIBUNNEWS.COM - Tren cashless atau transaksi tanpa uang tunai kian menjamur.
Hal itu juga diiringi dengan perkembangan e-wallet (dompet digital) yang kian digandrungi oleh masyarakat.
Nah, kini ada sebuah laporan riset yang merangkum 10 platform dompet digital yang populer di Indonesia.
Laporan ini sendiri merupakan hasil kolaborasi dari platform pembanding harga produk elektronik, iPrice Group, dengan lembaga riset aplikasi skala internasional, AppAnie.
Untuk mendapatkan data yang akurat, iPrice dan AppAnie menggunakan metode penghitungan dengan variabel jumlah unduhan aplikasi di iOS App Store dan Google Play Store.
Variabel tersebut juga digabungkan dengan jumlah pengguna aktif bulanan di masing-masing platform e-wallet.
Nah, berdasarkan riset yang mencatat jumlah unduhan dan pengguna aktif platform e-wallet dari kuartal keempat tahun 2017 (Q417) hingga kuartal kedua tahun 2019 (Q219) ini, ada beberapa temuan menarik.
Secara garis besar, aplikasi dompet digital bikinan pengembang lokal masih mendominasi metode pembayaran cashless di Tanah Air.
Adapun 5 besar aplikasi dompet digital milik lokal dengan pengguna terbanyak, secara berurutan, masih diduduki oleh Go-Pay, OVO, Dana, LinkAja, dan Jenius.
Sementara jumlah unduhan aplikasi terbanyak dipegang oleh Go-Pay, OVO, Dana, LinkAja, dan i.saku.
Kendati begitu, tidak disebutkan berapa jumlah pengguna aktif serta jumlah unduhan masing-masing e-wallet tersebut.
Dominasi Go-Pay dan usikan bank
Lebih lanjut, laporan ini mencatat dompet digital Go-Pay masih mendominasi pasar e-wallet di Tanah Air.
Sejak kuartal IV-2017 hingga kuartal II-2019, Go-Pay tercatat tetap stabil menduduki peringkat satu untuk kategori platform e-wallet di Indonesia.