“Dari sisi hargapun sangat masuk untuk generasi ini karena Adriatic Tower dibadenrol dengan harga berkisar Rp330 juta hingga Rp800 juta per unit. Disediakan mulai dari tipe studio, unit satu kamar tidur, hingga dua kamar tidur,” katanya.
Sedangkan, Galih Saksono, Direktur Realti PT PP Properti Tbk. mengatakan, ukuran pasar Grand Sagara bukan hanya Jawa Timur, tapi kawasan Indonesia Timur karena Surabaya sudah menjadi kota hub bagi kawasan Timur bersama Makassar.
Untuk itu, lanjutnya, Grand Sagara dikembangkan sebagai hunian yang mewakili ikon kawasan timur Indonesia yang memang belum memiliki hunian dengan tinggi hingga 50 lantai.
“Kami berharap generasi milenial dan pebisnis yang berada di kawasan timur merasa terwakili kalau memiliki properti di Grand Sagara. Siapa saja pebisnisnya merasa perlu punya apartemen di proyek kami ini,” ujar Galih.
Grand Sagara sendiri baru saja mendapatkan penghargaan Properti Indonesia Award (PIA) 2019 dari Majalah Properti Indonesia, sebagai The Prospective Apartment Development in Surabaya.
Proyek Grand Sagara dikembangkan secara bertahap dengan nilai investasi diperkirakan sekitar Rp7 trilun untuk pengembangan 14 menara apartemen, hotel, perkantoran hingga ruang konvensi dan pusat perbelanjaan di areal seluas 5,6 hektare.
Proyek properti terpadu ini berada di lokasi yang strategis karena menjadi wilayah perlintasan utama yang menghubungkan Tanjung Perak ke Bandara Djuanda.