Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan menteri keuangan Chatib Basri mengungkapkan, pertumbuhan kredit melambat meski suku bunga BI sudah turun akibat simpanan di bank makin sedikit.
Chatib menjelaskan, suku bunga tak lagi jadi acuan menggenjot pertumbuhan kredit, melainkan peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan.
Baca: Satu Tahun Kecelakaan Lion Air JT 610, Kepala Eksekutif Boeing: Kami Tahu Kami Melakukan Kesalahan
Baca: Bima Aryo Menangis Saat Cerita Akhir Hidup Anjing yang Serang ART hingga Tewas, Sempat Muntah Darah
Total DPK perbankan pada Agustus hanya tumbuh 7,3 persen sebesar Rp 5.615,5 triliun year on year, melambat dari bulan sebelumnya tumbuh 8 persen senilai Rp 5.627,4 triliun.
"Sekarang sumber uang untuk kredit dari DPK. Nah DPK-nya ini tumbuh melambat, lalu untuk pinjami uang kuat tidak?" ujarnya di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Ia menambahkan, hal tersebut jadi satu dari sekian sebab pertumbuhan kredit perbankan melambat saat ini di kisaran 10 persen hingga 12 persen.
Sementara itu, perbankan juga sulit menggenjot penyaluran kredit karena Loan To Deposit Ratio (LDR) saat ini sudah mencapai 94 persen.
"Iya kan begini, rumusnya LDR itu adalah pinjaman dibagi dengan DPK. Kamu kan hanya bisa memberi pinjaman ke orang kalau kamu punya uang," kata Chatib.