TRIBUNNEWS.COM - Posisi rupiah di pasar spot kian melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (1/4/2020), hari ini rupiah di buka pada level Rp 16.325 per dolar Amerika Serikat.
Sementara menjelang siang, pukul 10.29 WIB, rupiah kembali melemah ke level Rp 16.403 per Dolar Amerika Serikat.
Nangkringnya rupiah di level Rp 16.403 per Dolar Amerika Serikat, menandakan nilai mata uang ini melemah 0,57 persen dari penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.310 per dolar AS.
Selain itu, berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) USD - IDR, rupiah berada di level Rp 16.413 per dolar AS.
Sementara pada hari sebelumnya, rupiah berada di level 16.367 per dolar AS.
Baca: Rupiah Ditutup Rp 16.310 Per Dolar AS Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat pada 1 April 2020
Baca: Rupiah Makin Loyo, Kini Melemah 0,16 Persen ke Posisi Rp 16.364 Per Dolar AS
Melansir Kontan.co.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, virus corona diperkirakan mencapai puncak di bulan April.
Pemerintah memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 5,3 persen.
Selain itu, inflasi diprediksi berada di 3,9 persen hingga 5,1 persen.
Menkeu menjelaskan, kurs bisa mencapai Rp 17.500 per dolar AS pada tahun ini.
Ia melanjutkan, dengan skenario terburuk, rupiah bisa melemah ke Rp 20.000 terhadap dolar AS.
Sementara di pasar opsi, dalam tiga bulan ke depan, rupiah diramalkan melemah hingga Rp 16.950 per dolar AS.
Sementara Rabobank memperkirakan rupiah akan melemah ke Rp 17.922 per dolar AS di kuartal kedua ini.
"Masih ada tekanan pada rupiah meski AS meluncurkan stimulus. Likuiditas dolar tidak serta merta menuju emerging market dan permintaan dolar akan tetap tinggi," kata Raphie Hayat, ekonom senior Rabobank kepada Bloomberg via Kontan.co.id.
Baca: Senin Siang, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.380 per Dolar AS