Masih melansir Kontan.co.id, analisis menyebut pelemahan ekonomi akibat pandemi covid-19 masih berpotensi membuat nilai tukar mata uang rupiah terpuruk.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, rupiah masih cenderung bergerak melemah.
Penyebab pelemahan rupiah tidak lain karena potensi perlambatan ekonomi akibat semua negara kini fokus menangani pandemi covid-19.
Ibrahim menilai sentimen virus corona tidak akan terus menjadi perhatian pelaku pasar, karena sentimen ini bersifat sementara.
Ia mencontohkan, China yang berhasil kembali bangkit dari tekanan virus corona.
Kebangkitan ekonomi China mulai terlihat dari data manufaktur PMI yang naik ke level 52 di bulan ini dari data sebelumnya yang anjlok di level 35,7.
Berikut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan kurs referensi JISDOR 14 hari terakhir, 12 Maret hingga 1 April 2020, dilansir Bank Indonesia:
- 1 April 2020 berada di level 16,413 per dolar AS.
- 31 Maret 2020 berada di level 16,367 per dolar AS.
- 30 Maret 2020 berada di level 16,336 per dolar AS.
- 27 Maret 2020 berada di level 16,230 per dolar AS.
- 26 Maret 2020 berada di level 16,328 per dolar AS.
- 24 Maret 2020 berada di level 16,486 per dolar AS.
- 23 Maret 2020 berada di level 16,608 per dolar AS.