TRIBUNNEWS.COM – Sempat melemah, kini rupiah di pasar spot ditutup menguat berada di level Rp 16.430 per dolar AS, Jumat (3/4/2020) sore.
Rupiah menguat 0,40% dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 16.495 per dolar AS.
Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah masih melemah 1,61%.
Di mana, pada Jumat (27/3/2020), rupiah berada di level Rp 16.170 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung beragam, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia merencanakan berbagai kebijakan dan langkah-langkah untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga memastikan agar rupiah terus terjaga.
Diprediksi rupiah akan berada di angka Rp 15.000 per dolar AS pada akhir tahun.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan tidak lebih rendah dari 2,3% dari Produk Domestic Bruto (PDB).
Menurut Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, ada beberapa strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia.
Misalnya, perlu Ketersediaan Jaring Pengaman Keuangan Internasional (JPKI).
Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga ketahanan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan di tengah risiko ekonomi global.
Selain itu, juga diperlukan kerjasama bank sentral dan forum internasional dalam memenuhi kecukupan cadangan devisa serta memenuhi kesulitan likuiditas jangka pendek.
“Bank Indonesia perlu memperkuat kerjasama keuangan internasional untuk menyediakan jaring pengaman dalam rangka mempertahankan stabilitas makro ekonomi,” kata Josua, Jumat (3/4/2020) dikutip Tribunnews dari Kontan.co.id.