News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dampak Covid-19, Moody's Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Terendah Sejak 1998

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak dapat dipungkiri, shock yang diakibatkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) berdampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia.

Lembaga pemeringkat Moody's melalui Moody's Investor Service menyampaikan, perekonomian Indonesia hanya akan tumbuh 3 persen tahun ini, sebelum nantinya mengalami perbaikan yang diperkirakan akan tumbuh di kisaran 4,3 persen pada 2021.

Berdasarkan laporannya yang diterima Kompas.com, Moody's menyatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia tahun ini bakal lebih buruk dari krisis ekonomi pada 1998-1999 lalu.

Baca: BREAKING NEWS: Raih 81 Suara, Ahmad Riza Patria Terpilih Sebagai Wagub DKI

Baca: Sejumlah Hotel di Solo Bagikan Simbol Love, Ini Artinya

Baca: Alasan Makan Konate Tak Bisa Pulang ke Mali, Lepas Kerinduan Lewat Video Call

Moody's menilai, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 masih relatif terjaga.

Namun, dengan adanya penutupan akses di beberapa daerah, aktivitas ekonomi mulai mengalami gangguan dan akan terus memberikan dampak pukulan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB riil melambat menjadi 3,0 persen pada 2020 dan mulai pulih ke 4,3 persen di 2021. Proyeksi PDB tahun ini merupakan yang terendah sejak krisis ekonomi melanda Asia 1998-1999," tulis Moody's dalam keterangannya, Senin (6/4/2020).

Moody's menyebut, berdasarkan data yang mereka miliki, dalam dua bulan pertama 2020, pertumbuhan konsumsi swasta sudah lemah, disebabkan oleh tren harga komoditas yang cenderung menurun dan sektor perbankan yang cenderung lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit.

Selain itu, investasi juga mengalami perlambatan pertumbuhan. Menurut catatan Moody's, beberapa proyek infrastruktur yang didadani China menghadapi gangguan. Hal yang sama juga berlaku untuk investasi di sektor swasta.

Berdasarkan catatan Moody's, rata-rata harga minyak global di tahun ini hanya akan mencapai 40-45 dollar AS per barel.

Penurunan harga minyak ini pun akan memukul ekspor Indonesia, terlebih dengan adanya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Sejak Februari 2020 hingga awal April ini, kurs rupiah sudah melemah 19,8 persen.

Adapun Moody's memperkirakan, perekonomian Indonesia akan sedikit pulih pada kuartal III-2020, yang didorong oleh tingginya belanja pemerintah.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket stimulus untuk meredam dampak virus corona terhadap perekonomian.

Terakhir, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 405,1 triliun dari APBN 2020, baik untuk memberikan stimulus terhadap ekonomi maupun untuk menyediakan kebutuhan peralatan kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moody's Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Terendah Sejak 1998"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini