Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia kembali mengoperasikan penerbangan tak berjadwal pada 7 Juni 2020, untuk melayani mobilisasi tenaga kerja sejumlah sektor usaha.
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, pengoperasian kembali penerbangan tak berjadwal ini sejalan dengan fase pemulihan ekonomi melalu penerapan protokol kenormalan baru atau new normal.
"Di tengah pengetatan persyaratan perjalanan yang masih berlangsung saat ini, kami menyadari bahwa ketersediaan moda transportasi untuk perjalanan esensial memegang peranan penting dalam pemulihan ekonomi," ucap Vera dalam keterangannya, Senin (8/6/2020).
Vera menyatakan, pihaknya menawarkan solusi yang terjamin dan aman bagi perusahaan yang menuntut mobilisasi dan relokasi melalui layanan penerbangan charter ini.
Sebagai informasi, AirAsia pada penerbangan tak berjadwal pertamanya telah memberangkatkan sebanyak 90 tenaga kerja PT Bukit Makmur Mandiri Utama yang bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya pukul 08:00 WIB.
Kemudian pesawat Airbus A320-200 tersebut transit di Bandara Internasional Yogyakarta, kemudian baru tiba di Bandara Internasional Raja Alam, Berau pukul 13:15 waktu setempat.
Kemudian Vera menjelaskan, AirAsia yakin bahwa seluruh pihak dapat berkontribusi dan berinergi untuk mempercepat pemulihan eknomi nasional pada masa transisi ini.
"Kami juga berharap layanan ini dapat menjawab kebutuhan dan membantu kesiapan pelaku usaha, untuk kembali seperti semula setelah terbatasi akibat wabah Covid-19," kata Vera.
Menggunakan pesawat Airbus A320-200, menurut Vera, AirAsia Indonesia akan melayani penerbangan charter penumpang dan kargo untuk kebutuhan perjalanan pemerintah, swasta, organisasi, maupun komunitas masyarakat ke berbagai destinasi domestik dan internasional dengan persetujuan dari otoritas terkait.
"Kami juga memberikan nilai tambah dengan menyertakan pilihan solusi bagi berbagai permasalahan terkait pengajuan izin penerbangan, persyaratan, regulasi, serta penanganan barang di destinasi yang dikehendaki terutama untuk kebutuhan ekspor dan impor serta repatriasi," ucap Vera.
Kemudian Vera juga memastikan, seluruh penumpang yang berada dalam penerbangan bersama AirAsia telah memenuhi seluruh persyaratan terbang yang diwajibkan pemerintah daerah setempat.
"Setelah terbang, pesawat juga langsung dilakukan penyemprotan disinfektan sesuai dengan standar keselamatan operasional AirAsia," ujar Vera.