Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan besok atau akhir pekan ini diperkirakan kembali tertekan dengan support resistance 4.734 hingga 4.892.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG mengarah kelevel support moving average 20 hari yang berada dikisaran 4.734.
"Indikator stochastic dan RSI memberikan signal yang masih negatif dengan pola konfirmasi golden-cross serta bearish reversal momentum," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Lanjar menyampaikan, karena itu secara momentum IHSG masih berpotensi melemah hingga pengujian support tergambar pada indikator MACD yang bergerak divergen negatif pada histogram.
Baca: Spekulasi Akuisisi Bukopin Bikin Saham Bank BUMN Ambruk Lagi, BBNI Terparah
Sementara, IHSG pada perdagangan hari ini kembali ditutup minus 1,34 persen atau 65,93 poin ke level 4.857,75.
Hal ini menyusul mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah yakni indeks Nikkei minus 2,82 persen, TOPIX minus 2,20 persen, Hangseng minus 2,27 persen, dan CSI300 minus 1,09 persen.
Baca: Bank Mandiri Perkirakan Tiga Sektor Ini Sulit Bangkit Jika Pandemi Covid-19 Selesai
"Indeks saham Asia turun signifikan mengiringi bursa berjangka Amerika Serikat setelah the Fed memperkirakan pemulihan ekonomi perlu transisi lebih lama, sehingga menghapus spekulasi pemulihan ekonomi V shape yang investor harapkan," ujarnya.
Baca: Bikin Negara Rugi Rp 16,8 Triliun, Dirut Jiwasraya Hendrisman Suka Dipanggil Chief
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Barito Pacific (BRPT), serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Selain itu, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).