News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penguatan IHSG Masih Terasa Akhir Pekan Ini

Penulis: Yanuar Riezqi Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan mengamati harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini diprediksi secara teknikal melanjutkan penguatan dengan support resistance 5.107 hingga 5.220.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG bergerak mematahkan rekor tertinggi setelah terjadi pelemahan akibat Covid-19.

Harga saham terlihat cukup kuat menguji upper bollinger bands sebagai konfirmasi penguatan lanjutan menguji resistance MA200.

"Indikator stochastic bergerak mendekati area overbought dengan peluang penguatan lanjutan terasa pada momentum yang masih positif," ujarnya, Kamis (6/8/2020).

Baca: Kekhawatiran Terhadap Resesi Global Bikin IHSG Sore Ini Terperosok 2,78 Persen

Sementara itu, IHSG pada perdagangan hari ini ditutup naik 1 persen atau menguat sebesar 51,22 poin ke level 5.178,27 dengan sektor pertambangan, perdagangan, dan pertanian memimpin penguatan sepanjang perdagangan.

Baca: Daya Beli Merosot, Indonesia Alami Inflasi Terendah Sejak Tahun 2000

Kemudian, lanjut Lanjar, harga crude palm oil (CPO) berbalik naik signifikan sebesar 1,69 persen ke level 2.763 ringgit per metric ton.

"Peningkatan ekspor minyak mentah dari anggota OPEC dan naiknya harga CPO kembali terlihat cukup kuat menjadi katalis. Harga CPO naik seakan memberikan outlook positif untuk penjualan emiten produse CPO dalam negeri," katanya.

Disisi lain, perusahaan ritel mendapat sentimen positif setelah pemerintah terlihat memberikan stimulus untuk pertumbuhan tingkat kepercayaan konsumen.

"Pemerintah menguyur bantuan langsung kepada 13 juta pegawai bergaji dibawah Rp 5 juta. Investor asing tercatat moderate dengan catatan net sell yang cenderung tipis sebesar Rp 9,68 miliar mengiringi nilai tukar rupiah menguat 0,17 persen ke level Rp 14.587 per dolar Amerika Serikat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini