News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Akibat Covid-19, Maskapai Virgin Atlantic Akan PHK 1.150 Karyawannya

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maskapai Virgin Atlantic

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Virgin Atlantic, mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.150 karyawannya.

Mengutip dari laman situs Reuters pada Senin (7/9/2020), hal ini dilakukan Virgin Atlantic untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.

CEO Virgin Atlantic Shai Weiss menyebutkan, saat ini pihaknya memang memperoleh kesepakatan penyelamatan dengan pemegang saham utama dan kreditor setelah mendapat persetujuan pengadilan.

Baca: Terhantam Pandemi Covid-19, United Airlines Akan PHK 2.850 Pilotnya

Ia menambahkan, kesepeakatan penyelamatan itu berupa pinjaman sebesar 1,2 miliar pound sterling atau sekitar Rp 23,38 triliun.

"Tetapi pinjaman penyelamatan ini tetap saja tidak cukup untuk masa depan perusahaan," ucap Shai Weiss.

Maka dari itu lanjut Shai, perlu adanya tindakan lain untuk dapat tetap bertahan di tengah situasi sulit ini.

"Mengurangi karyawan memang menjadi hal yang menyedihkan, tetapi ini diperlukan untuk kelangsungan hidup maskapai," ujar Shai.

Terkait PHK ini, Virgin Atlantic akan melakukan pembahasan dengan serikat pekerja yaitu Asosiasi Pilot Inggris atau British Airline Pilots Association (Balpa) dalam 45 hari kedepan.

Baca: Perceraian di Jawa Marak Saat Pandemi Covid-19, Diduga Karena Banyak Suami PHK

Sementara itu menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, pihaknya memahami pandemi Covid-19 merupakan masa sulit bagi pekerja industri penerbangan.

Ia menyebutkan, pemerintah saat ini sedang mengupayakan dukungan yang lebih luas untuk membantu industri tersebut.

"Kami akan melakukan segalanya, pemerintah bisa membantu merangkul setiap bagian bisnis di Inggris. Kami akan berbuat lebih banyak untuk mendukung industri penerbangan," kata Boris.

 
 
 
 
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini