Sebagai ilustrasi, ukuran PM-2,5 sebanding dengan sekitar 1/30 dari diameter rambut manusia yang pada umumnya berukuran 50-70 mikrometer. Sedangkan PM-10 sebanding dengan 1/7 dari diameter rambut,”
Salah satu parameter penting yang menjadi fokus riset BATAN adalah pemantauan pencemaran logam berat, khususnya Timbal (Pb) pada PM-2,5. Logam Pb yang terdapat di udara jika terhisap dan terakumulasi hingga 10 ug/dL pada seorang anak, dapat mengakibatkan menurunnya tingkat intelegensia, learning disability, mengalami gejala anemia, hambatan dalam pertumbuhan, perkembangan kognitif buruk, sistem kekebalan tubuh yang lemah dan gejala autis.
Karena itu, salah satu rekomendasi dari hasil penelitian BATAN adalah pentingnya penggunaan BBM tanpa timbal Pb. Program pemerintah penggunaan bensin tanpa timbal yang diberlakukan sejak Juli 2006 sangat baik bagi lingkungan.
Menurut Muhayatun, program bensin tanpa timbal berdampak signifikan terhadap menurunnya rerata konsentrasi logam timbal di Kota Bandung.
Sayangnya, hasil ini tidak diikuti oleh kota lainnya di Indonesia karena kadar logam berat Pb pada PM-2,5 dan PM-10 di beberapa kota masih relatif tinggi. Konsentrasi Pb di lokasi sampling Tangerang, Jakarta dan Surabaya lebih tinggi ketimbang kota lainnya.
Karena itu, tidak salah bila kini PT Pertamina melaksanakan Program Langit Biru untuk mengajak masyarakat menggunakan BBM lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan guna mewujudkan udara lebih bersih.
Dalam Program Langit Biru di Tangerang Selatan tersebut, Pertamina juga memberikan promo Cashback 30% bagi pengguna kendaraan plat hitam atau kendaraan pribadi yang ingin membeli BBM Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.
Syaratnya mudah, proses transaksi pembelian BBM harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Promo Cashback 30% ini akan berlangsung hingga 30 September 2020.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, denga judul: Pertamina dorong program Langit Biru di Tangerang Selatan