News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Apa Kata Pengusaha?

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin dalam Kabinet Indonesia Maju memasuki usia setahun.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin dalam Kabinet Indonesia Maju memasuki usia setahun.

Pengusaha menilai dibawah komando Jokowi-Ma'ruf kali ini tak bisa disamakan dengan periode sebelumnya, berkaca dari adanya pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Michael Susanto Pardi, Ketua Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia mengatakan, bahwa pemerintah saat ini terutama bagi tim ekonomi dibawah komando Jokowi-Ma'ruf tentu tidak sempurna.

Baca juga: Anwar Abbas Beri Catatan Terkait 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Soroti Soal Ekonomi

Baca juga: KSPSI Pastikan Tidak Ikut Demo Saat Momentum 1 Tahun Jokowi-Maruf

Namun Michael menambahkan, sebagai pengusaha Ia menila jajaran menteri yang ada di tim ekonomi saat ini memiliki kemampuan untuk membawa Indonesia hadapi pandemi dan resesi.

"Periode sekarang dan yang sebelumnya beda tantangan, beda kondisi makro, dan plus pandemi saat ini," jelas Michael saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (19/10).

Baca juga: Kawasan Glodok Jadi Prioritas Keamanan, Jelang Demo UU Cipta Kerja dan Setahun Jokowi-Maruf Amin

Michael menyebut bahwa tim ekonomi yang sekarang adalah yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Bahkan dinilainya bisa jadi kemungkinan kondisi ekonomi Indonesia bisa lebih buruk dari sekarang, jika tidak diisi oleh mereka yang saat ini ada di tim ekonomi.

"Saya tidak bisa membayangkan apabila dalam kondisi pandemi seperti ini, tim ekonomi bukan diisi oleh mereka. Apabila bukan mereka, menurut saya kondisi ekonomi indonesia bisa lebih buruk dari sekarang," ungkap Michael.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indobesia (Hipmi), Ajib Hamdani yang menyampaikan bahwa kondisi saat ini tidak dapat Apple to Apple dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Periode pertama tidak ada krisis seperti yang terjadi di tahun 2020 ini. Jadi cenderung kurang apple to apple untuk kita bandingkan," kata Ajib.

Ajib menilai kinerja antar kementerian saat ini harus lebih dioptimalkan. Ia bahkan menyebut koordinasi antar kementerian cenderung lemah saat awal pandemi.

"Sejak awal Maret, koordinasi antar lembaga dan kementerian terlihat cenderung masih lemah. Misalnya antara OJK, Kemenkeu, BI dan Kementerian teknis lainnya. Kondisi pandemi covid 19 ini mempertegas ketidaksinkronan langkah dan program antar kementerian dan lembaga," jelasnya.

Kemudian Ajib mencontohkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dinilai terdapat kebijakan yang saling bertolak belakang sehingga membuat bingung dunia usaha terkait kebijakan impor beberapa komoditas. "Kemudian antara Kemenko Perekonomian dengan Kemenaker juga terlihat kurang sinkron dalam beberapa program teknis," kata Ajib.

Oleh karenanya dijelaskan Ajib, dalam kondisi setahun terakhir, Ia melihat bahwa kekompakan yang ada, belum optimal. Tim ekonomi ditegaskan Ajib harus bisa lebih menterjemahkan gagasan Presiden untuk penguatan sisi demand dan supply serta lebih banyak likuiditas yang mengalir di masyarakat agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi. Sehingga konstraksi ekonomi yang terjadi, tidak semakin dalam.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi, Sanny Iskandar menyebut jika diperhatikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diisi oleh Airlangga Hartarto tim ekonomi periode kedua Jokowi dirasa lebih terkoordinir.

Meski demikian Sanny menilai masih ada Kementerian yang belum bisa mengikuti dengan cepat gerak dari langkah koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sayangnya Ia tak menyebut detil akan Kementerian mana yang dimaksud.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini