Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Literasi keuangan menjadi faktor penting bagi pebisnis pemula untuk membangun bisnis di pasar online, terutama dalam hal pengambilan keputusan terkait kondisi keuangan.
Hal itu menjadi satu di antara topik bahasan dalam sesi diskusi bersama Akulaku Finance Indonesia, Selasa (27/10/2020).
Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia, Wildan Kesuma mengungkapkan, edukasi tentang literasi keuangan terhadap pelaku bisnis pemula sangatlah penting.
Baca juga: Literasi Keuangan Kebutuhan Dasar Sebelum Memulai Usaha
“Dengan punya pemahaman literasi keuangan yang baik maka kita bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan. Tingkat literasi keuangan masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik sehingga perencanaan keuangan keluarga atau pribadi menjadi lebih optimal,” papar Wildan.
Diskusi itu juga menghadirkan Steven Huang, seorang merchant layanan e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia yang kini sukses menjalankan bisnis pakaian laki-laki secara daring (online).
Dalam menjalankan usahanya, Steven mengedepankan kreativitas dan lebih adaptif terhadap perkembangan, dan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
“Karena passion saya sejak kuliah ingin berbisnis dan saya juga ingin membantu orang lain lewat lapangan kerja yang saya ciptakan. Jadi saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya dan memulai bisnis sendiri,” ujar Steven dalam diskusi.
Baca juga: Akulaku Edukasi Pelaku UMKM Tingkatkan Literasi Keuangan
“Saat itu saya melihat adanya peluang dimana hal tersebut men-drive saya untuk segera berbisnis,” sambungnya.
Steven mengakui, tak mudah dalam memulai usaha.
Apalagi saat membandingkannya ketika masih menjadi karyawan Akulaku.
Namun, dengan usaha dan keyakinan untuk tetap fokus membangun usaha, kini dirinya berhasil menjadi salah satu merchant sukses di e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia.
Menurutnya, kesuksesan yang dirinya raih itu berkat kemampuan beradaptasi dengan keadaan dan juga memanfaatkan teknologi sebagai penunjang bisnisnya.
“Sebelum usaha online seperti sekarang ini, saya berjualan kopi secara luring (offline). Namun untuk promosi produk tentu harus melalui online karena perubahan perilaku konsumen yang saat ini ke digital semua,” ucap dia.