News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belanja Negara di Kuartal III 2020 Diyakini Bisa Dorong Pemulihan Ekonomi

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemerintah memperkirakan perekonomian Indonesia akan mulai membaik di kuartal III 2020.

"Kondisi ekonomi akan mulai membaik di kuartal III dengan kondisi ke depan akan semakin mendekati ke arah positif. IMF juga memproyeksikan pertumbuhan 2021 untuk Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (Kepala BKF) Febrio Kacaribu dalam Simposium Nasional Keuangan Negara tahun 2020, Rabu (4/11/2020).

Dia juga mengatakan, bahwa tingkat utang publik Indonesia masih terjaga rendah jika dibanding dengan negara-negara lain yang sama-sama melebarkan defisitnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Jika kita bandingkan dengan negara-negara lain, tingkat utang publik Indonesia masih tetap dapat dijaga rendah, sehingga ancaman risiko fiskal ke depannya. Diharapkan tidak mendistorsi pemulihan (ekonomi) maupun reformasi struktural," kata Febrio.

Baca juga: Dukung Pemulihan Ekonomi, IFG Gulirkan Penjaminan Kredit Modal Kerja untuk UMKM

Sementara secara global, sektor manufaktur mulai menguat yang ditandai dengan membaiknya Purchasing Manufacture Index (PMI) global yang konsisten sejak April 2020.

Febrio menyampaikan, kenaikan ini didukung oleh kegiatan manufaktur di China, Amerika Serikat, dan Eropa yang mulai menguat. 

Baca juga: Aduh, Hari Ini IHSG Minus 1,05 Persen karena Indonesia Akan Resesi

Di sisi lain, meski kuartal III diprediksi hampir semua komponen produk domestik bruto (PDB) negatif, tapi konsumsi pemerintah atau belanja negara sebagai instrumen countercyclical dapat mendorong proses pemulihan ekonomi.

"Kuartal III diprediksi hampir semua komponen PDB negatif, kecuali konsumsi pemerintah yang signifikan, sehingga menunjukkan belanja pemerintah sangat sentral dalam kondisi saat ini. Ini yang disebut belanja negara sebagai instrumen countercyclical yang dapat mendorong proses pemulihan ekonomi," pungkasnya.

Adapun realisasi belanja negara semester I mencapai Rp 1.068,9 triliun atau 39 persen dari target yang mencapai Rp 2.739 triliun atau ada kenaikan 3,3 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini