Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merombak jajaran direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini.
Dalam RUPSLB yang digelar Jumat (20/11/2020) siang, Menteri BUMN Erick Thohir, sebagai perwakilan pemegang saham pemerintah, mengganti posisi Direktur Keuangan Garuda yang dijabat Fuad Rizal.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, RUPSLB memutuskan mengganti direktur keuangan dari Fuad Rizal ke Prasetio.
Baca juga: KPK Bantu Inggris Selidiki Dugaan Korupsi Penjualan Pesawat Bombardier dengan Garuda Indonesia
"Di mana posisi direksi disesuaikan. Direktur Manajemen Risiko Pak Fuad Rizal digantikan Pak Prasetio," ujarnya secara virtual, Jumat (20/11/2020).
Selain itu, dia menjelaskan, hasil dari RUPSLB lainnya yakni para pemegang saham setuju Garuda Indonesia menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK).
"OWK dengan nilai maksimum Rp 8,5 triliun dengan tenor maksimum 7 tahun yang wajib dikonversi menjadi saham baru begitu jatuh tempo," kata Irfan.
Terakhir, dia menambahkan, Garuda Indonesia mendapat persetujuan dari pemegang saham terkait Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
"Tadi kita juga memperoleh persetujuan AD/ART berkaitan penyesuaian sesuai peraturan OJK. Itu tiga keputusan RUPSLB hari ini," pungkasnya.
Adapun berikut susunan direksi Garuda Indonesia setelah persetujuan RUPSLB:
- Direktur Utama: Irfan Setiaputra
- Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
- Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
- Direktur Human Capital: Arya Perwira Adileksana
- Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
- Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R Susardi
- Direktur Niaga dan Kargo: M Rizal Pahlevi