TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot kembali melemah ke level Rp 14.096 per dolar, Kamis (28/1/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah turun 0,33% dari penutupan sebelumnya Rabu (27/1/2021), yakni Rp 14.050 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini sejalan dengan prediksi ekonom Indef Bhima Yudhistira sebelumnya ditulis Kontan.co.id pada Rabu (27/1/2021).
Bhima memperkirakan, rupiah melemah seiring meningkatnya minat investor terhadap dolar AS.
Hal ini tercermin dari kenaikan indeks dolar AS yang naik 0,27% menjadi level 90,4.
Kenaikan kasus Covid-19 secara global dan pembatasan sosial yang dilakukan di beberapa negara kembali menurunkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1/2021).
Menurutnya, turunnya optimisme pemulihan tercermin dari hasil polling Reuters.
Di mana hasil polling Reuters menunjukkan 95 dari 155 ekonom menyebutkan bahwa risiko Covid-19 kembali meningkat dalam skala tinggi dan memperlambat pemulihan secara global.
Hingga pukul 19.20 WIB, pergerakan mata uang di kawasan cenderung melemah terhadap dolar AS.
Yen Jepang turun 0,21%, Yuan, China melemah 0,02%, dolar Singapura melemah 0,12% dan dolar Australia melemah 0,16%.
Adapun, di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.125,00 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.095 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.