Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR-RI) berharap pembentukan holding ultra mikro dipercepat, sehingga mampu memperbaiki ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pemulihan ekonomi tahun 2021.
Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menyampaikan, upaya ini ditujukan untuk mengembangkan UMKM secara terus menerus, mengingat kontribusi terhadap perekonomian nasional begitu besar.
Baca juga: Lewat Holding BUMN Ultra Mikro, Pegadaian Bisa Hemat Rp 400 Miliar
Menurutnya, pemerintah harus menyiapkannya secara cepat dan matang terkait penyusunan peta holding BUMN secara jelas.
Pembentukan holding ultra mikro bakal melibatkan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Baca juga: Cek eform.bri.co.id/bpum Melalui HP, Berikut Cara Mencairkan Dana BLT UMKM Rp 2,4 Juta
“Diharapkan pelaksanaan holding BUMN sektor UMKM lebih terarah, sehingga upaya pengembangan UMKM dapat terlaksana dengan baik," kata Amin dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2021).
Amin melanjutkan, UMKM memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekitar 60 persen dan menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen.
Sehingga, salah satu upaya pengembangan UMKM adalah dengan membentuk holding ini.
Amin berharap pembentukan Holding BUMN sektor UMKM nantinya mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing masing-masing perusahaan anggota holding.
“Pembentukan holding BUMN sektor UMKM diharapkan memaksimalkan proses pengembangan UMKM, karena ketiga perusahaan BUMN anggotanya bisa saling mengisi dan menguatkan sesuai masing-masing lini bisnis utamanya,” ucap Amin.
Kementerian BUMN melalui Menteri Erick Thohir sempat menyampaikan upaya pemerintah untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan pelat merah. Dan salah satu pembentukan holding yang terdekat adalah Holding Ultra Mikro.