Secara komoditas, perusahaan memperkirakan bahwa permintaan aluminium akan tetap tumbuh karena aluminium adalah bahan bangunan untuk subtitusi kayu, ditambah lagi permintaan dari segmentasi renovasi akibat pola kerja WFH dan tren desain bangunan dengan banyak sirkulasi udara dan jendela juga akan mendukung permintaan tersebut.
Terkait dengan proses hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada level anak usaha PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP), saat ini proses hukum masih berjalan dan diharapkan akan segera menemukan perdamaian sebagaimana upaya dan intensi manajemen sedari awal untuk dapat menyelesaikan proses perdamaian dengan para kreditur secepatnya.
“Bagi HKMU, transformasi bisnis ini merupakan rencana strategis korporasi kedepan.
Dengan tantangan krisis ekonomi akibat pandemi, sebuah perusahaan harus dapat mencari kesempatan dengan berbenah dan melakukan pivot sehingga nantinya akan lebih siap untuk menangkap peluang pada fase pemulihan ekonomi,” katanya.
Transformasi Menyeluruh
Ditambahkannya, PT HK Metals Utama Tbk juga tengah mengaungkan transformasi secara menyeluruh pada sendi perusahaan.
Hal ini ditunjukan dengan perubahan jajaran manajemen yang telah diputuskan dalam RUPSLB Perseroan pada tanggal 25 Januari 2021 kemarin.
Penunjukan CEO baru Muhamad Kuncoro, yang telah berpengalaman di dunia corporate banking & private equity, menegaskan misi perbaikan HKMU untuk kepentingan para pemegang saham, stakeholder, dan perbaikan bisnis yang berkelanjutan.
Penunjukan M. Ade Kurniawan sebagai Direktur Operasional, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi perusahaan untuk bisa melakukan implementasi Best Manufacturing Practice seiring dengan visi perusahaan untuk lebih fokus pada segmen manufaktur dan mulai meninggalkan segmentasi bisnis distribusi dan perdagangan.