Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) meluncurkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN).
Program pembagian paket ikan beserta olahannya ini akan menyasar 112 kabupaten/kota yang tersebar 21 provinsi di Indonesia dan berlangsung mulai Maret hingga Juli 2021.
Baca juga: Putusan Inkracht, KKP Tenggelamkan 10 Kapal Pelaku Illegal Fishing
"Sasaran kita 56 ribu orang yang terdiri kelompok target penanganan stunting yaitu ibu hamil atau menyusui, anak balita dan remaja putri usia produktif, dan masyarakat rawan gizi lainnya," kata Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti, Rabu (3/3/2021).
Artati menjelaskan, ikan menjadi salah satu sumber asupan pangan kaya protein dan Omega 3.
Menurutnya, ikan sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting.
Baca juga: Menteri KKP: PP 27/2021 Beri Kepastian Jaminan Sosial ke Anak Buah Kapal
Selain itu, dia menyebut Safari Gemarikan di daerah menjadi langkah pemerintah untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional.
Terkait angka konsumsi ikan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan target konsumsi ikan masyarakat Indonesia pada tahun 2024 mencapai 62,05 kg/kapita.
Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Trisna Ningsih menyampaikan Provinsi Sumatera Barat termasuk provinsi dengan angka prevalensi stunting yang cukup tinggi.
Rencananya, paket Gemarikan akan didistribusikan kepada masyarakat di 11 Kabupaten/Kota yaitu Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Solok, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Paket tersebut berisi 1.364 ton ikan/olahan ikan diantaranya ikan tuna beku, rendang tuna, abon tuna, bakso ikan dan pempek.
Trisna Ningsih menyebut, program Gemarikan ini tak hanya bermanfaat bagi penerima melainkan juga membantu penyerapan produksi dan menjaga keberlanjutan pelaku usaha dan UMKM setempat.
"Tuna dipilih karena Sumatera Barat merupakan salah satu sentra penghasil ikan tuna dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Sebagai gambaran, dalam 100 gr ikan tuna mengandung protein 23,4 gr, lebih tinggi dibandingkan ikan kembung (21,4 gr), ikan kakap (20,5 gr), bahkan ikan salmon (19,9 gr)," jelas Trisna.