News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendapatan Per Kapita Indonesia Terancam Disalip Filipina dan Vietnam Jelang 2045

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian PPN/Bappenas menyatakan, redesain dari transformasi ekonomi menjadi keharusan untuk mendorong ekonomi Indonesia.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar mengatakan, hal ini karena pertumbuhan yang 5 persen saja ini pasti tidak bisa membawa Indonesia lepas dari middle income trap sebelum 2045.

Baca juga: Dua Tahun Dikenalkan, Tesla Cybertruck Kantongi 1,25 Juta Pre-Order, Artis dan Pejabat Ikut Antre

"Bahkan tanpa redesain transformasi ekonomi, pendapatan perkapita Indonesia akan disalip oleh Filipina pada tahun 2037 dan oleh Vietnam pada tahun 2043," ujarnya dalam webinar, Rabu (4/8/2021).

Amalia menjelaskan, transformasi ekonomi Indonesia pasca Covid-19 ini adalah titik kunci untuk meningkatkan produktivitas.

Transformasi Ekonomi Indonesia Berjalan Lambat Sejak 1998

Kementerian PPN/Bappenas menyatakan, tantangan pertama menuju visi Indonesia 2045 adalah struktur ekonomi Indonesia selama puluhan tahun masih mengandalkan komoditas non olahan.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar mengatakan, sejak 1970 sampai krisis finansial Asia 1998, transformasi ekonomi terlihat berjalan cepat.

Baca juga: OJK Optimistis Ekonomi Tumbuh 7 Persen di Kuartal II 2021 Masih Bisa Tercapai

Hal tersebut mendorong pertumbuhan dan juga ada ekspansi sektor manufaktur hingga setelah 1998, transformasi berjalan lambat.

Baca juga: Pertumbuhan Kredit dan DPK, Dongkrak Keuntungan Bank DKI Jadi Rp 394 Miliar

"Tetapi setelah krisis finansial Asia (1998), justru transformasi ekonomi Indonesia melambat," ujarnya dalam webinar, Rabu (4/8/2021).

Bahkan, lanjut Amalia, tidak ada dorongan untuk masuk ke dalam pertumbuhan ekonomi sangat tinggi dan justru yang lebih berkembang adalah sektor jasa.

"Sektor jasa yang berkembang. Bukan sektor manufaktur," katanya.

"Indonesia masih punya PR (pekerjaan rumah) sebelum pandemi Covid-19 dan PR ini kemudian diperbesar dengan adanya krisis dari pandemi Covid-19. PR-PR lalu ini kita tuntaskan mengenai ekspor manufaktur Indonesia masih rendah, ekspor perkapita Indonesia juga masih lebih rendah, dan diversifikasi ekspor Indonesia juga masih rendah," pungkas Amalia.

Indonesia Bisa Tiru Korea dan Eropa untuk Jadi Negara Maju, Kembangkan Sektor Manufaktur Dulu

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini