Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proteksi terhadap kesehatan keluarga menjadi kebutuhan masyarakat yang cukup menonjol dalam dua tahun terakhir saat pandemi Covid-19.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat kuartal I 2021 jumlah polis asuransi jiwa meningkat sebesar 1,8 persen atau sebanyak 17,78 juta year on year (yoy).
Sedangkan, polis perorangan tumbuh 2,7 persen yoy menjadi 17,24 juta.
Sedangkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan pada kuartal I 2021, premi asuransi kesehatan bertumbuh 5,7 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,77 triliun atau naik dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 2,62 triliun.
Di sisi lain, data Kementerian Kesehatan menunjukkan, total pengeluaran biaya berobat atau kunjungan medis warga negara Indonesia ke luar negeri mencapai Rp 161 triliun per tahun di mana 80 persen di antaranya dengan tujuan negara Malaysia.
Data-data itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah sangat peduli terhadap kesehatan dan telah memberikan perhatian selama masa pandemi Covid-19.
Kendati begitu, masyarakat juga makin selektif di dalam memilih produk asuransi, terutama produk dan aneka kelebihan dari manfaat asuransi kesehatan tersebut.
Perusahaan asuransi swasta Cigna Indonesia memberi proteksi kesehatan keluarga yang melalui produk Cigna Medical Pro (CMP) dengan cara pembayaran nontunai (cashless).
Baca juga: Resmi Beroperasi, Asuransi Zurich Syariah Sasar Pasar Retail dan Produk Halal
President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan bisnis asuransi pihaknya menghadirkan produk yang beragam dan sesuai kebutuhan konsumen.
“Produk asuransi kesehatan CMP dengan pembayaran cashless satu cara kami mengembangkan bisnis,” katanya di Jakarta, Rabu (13/10/2021)
Data Bank Indonesia menunjukkan transaksi uang elektronik atau nontunai terus meningkat tiap tahunnya.
Pada tahun 2019 transaksi nontunai tercatat sebesar Rp 145,16 triliun.
Kemudian di tahun 2020 naik menjadi Rp 204,9 triliun dan pada Januari - Agustus 2021 transaksi uang elektronik sudah mencapai Rp 182,16 triliun.