News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Dunia Naik, Komisi VII DPR Minta Pemerintah Tak Latah Naikkan Harga BBM

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPBU Gontor

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), meski harga minyak dunia pada saat ini terus mengalami kenaikan.

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengatakan, pemerintah tidak perlu latah dengan mewacanakan penyesuaian harga jual BBM, khususnya jenis Pertalite

"Fraksi PKS pasti menolak rencana kenaikan itu. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menaikan harga jual BBM jenis Pertalite, karena saat ini pandemi belum usai dan daya beli masyarakat masih lemah," kata Mulyanto kepada wartawan, Kamis (28/10/2021).

Mulyanto melihat, selama ini pemerintah terlalu berpihak pada Pertamina dalam hal kenaikan harga jual BBM, di mana ketika harga BBM anjlok di awal pandemi Covid-19, pemerintah menyetujui Pertamina tidak menurunkan harga jual BBM.

Baca juga: Stok Pertamina Melimpah, Masyarakat Diminta Tak Khawatir Kehabisan BBM

Alasannya, agar kerugian Pertamina tidak terlalu dalam, sehingga BUMN ini tetap dapat menjalankan penugasan pemerintah di sisi hulu migas.

Saat itu, kata Mulyanto, harga BBM yang harusnya turun malah dijual dengan harga biasa tanpa penyesuaian, padahal di negara-negara ASEAN harga jual BBM diturunkan.

"Sekarang ketika, harga BBM mulai merambat naik, pemerintah justru mewacanakan kenaikan BBM dengan menggunakan logika yang serupa. Tentu tidak adil bagi masyarakat," papar politikus PKS itu.

Baca juga: BBM Jenis Biosolar Langka, Pertamina: Karena Permintaan Meningkat

"Kalau rakyat yang harus ketumpuan untuk mensubsidi Pertamina, baik di saat harga BBM anjlok ataupun naik, agar Pertamina tidak rugi. Ini adalah logika yang terbalik," sambungnya.

Di sisi lain, Mulyanto menyebut tidak tepat jika pemerintah maupun Pertamina mengatakan permintaan masyarakat terhadap Premium menurun dan beralih ke Pertalite.

"Yang terjadi adalah suplai Premium yg ditahan-tahan, sehingga menjadi langka. Itu yg dilaporkan masyarakat baik di pulau Jawa maupun di luar jawa. Animo masyarakat terhadap BBM murah masih tetap tinggi, karena itu pemerintah dan Pertamina tetap perlu mengalokasikan anggaran untuk pengadaan BBM murah ini," tuturnya.

Diketahui, harga jual bensin Premium (RON 88) di SPBU saat ini sebesar Rp 6.450 per liter dan Pertalite (RON 90) sebesar Rp 7.650 per liter.

Baca juga: Isi BBM Oktan Lebih Rendah di Situasi Darurat, Amankah bagi Kendaraan? Ini Kata Pakar

Saat ini, harga minyak dunia terus naik seiring kekurangan pasokan global dan permintaan yang kuat di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen terbesar dunia.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 41 sen atau 0,5 persen menjadi menetap di 86,40 dolar AS per barel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini