"Saat itu Manding menjadi eksportir pertama, karena memang pesanan kulit dari luar negeri. Ada yang dari India, Belgia, Australia. Karena yang datang ke Manding adalah buyer (pembeli) dari luar negeri, kalau beli tidak hanya satu, tetapi bisa ratusan," lanjut Jumakir.
Desa Manding kini: desa wisata tersohor di Yogyakarta
Aktivitas kerajinan kulit yang telah bertahan melewati berbagai tantangan, seperti gempa bumi Yogyakarta 2006 dan pandemi Covid-19 ini, kini telah membawa desanya jadi desa wisata yang memikat perhatian.
Tak hanya menjual kerajinan kulit, Desa Manding pun kini telah ‘disulap’ jadi desa wisata yang memberikan pengalaman menarik bagi para warga luar desa yang datang berkunjung.
Paket wisata yang ditawarkan pun beragam. Ada pula paket wisata budaya.Salah satu yang paling menarik adalah memberikan pengalaman membuat kerajinan kulit langsung di tempat asalnya.
Para pengunjung dapat langsung mengikuti kegiatan membuat cinderamata khas Desa Manding seperti gantungan kunci, dompet, dan tempat pensil dari bahan baku kain perca atau belajar membuat kerajinan kulit dengan mengikuti program pelatihan natah timbul.
Untuk menuju Desa Wisata Manding pun cukup mudah karena terletak di jalan utama Jogja-Parangtritis Km 11.
Berkat tekad dan konsistensi warga desa dalam bergotong royong menggerakan perekonomian, kini Desa Manding jadi desa wisata Yogyakarta yang paling ramai dikunjungi berkat keunikan dari kerajinan kulitnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengamini hal tersebut dan menyebut Manding sebagai sentra kerajinan kulit terbesar dengan banyaknya wisatawan yang datang,
"Dari desa wisata lain, kunjungan tertinggi memang di Manding. Karena di Manding lebih ke wisata belanja. Banyak sekali wisatawan yang datang khusus untuk belanja kerajinan kulit," tutupnya.
Selain Desa Manding, masih banyak desa-desa wisata lain di sekitarmu yang memiliki kisah inspiratif, terlebih mengenai para warganya yang bahu-membahu membangun perekonomian desa lewat berbagai upaya. Kisah-kisah desa inspiratif lainnya dapat kamu temukan di https://ayobangundesadigital.id/.
Tak hanya itu, kamu juga bisa turut serta mengangkat potensi dari desa yang kamu kunjungi ataupun desa di sekitar tempat tinggalmu dalam bentuk video.
Yuk, ikutan Kompetisi Video singkat berdurasi maksimal 60 detik yang merupakan bagian dari campaign kolaborasi antara Tribun Network bersama BRI dan bekerja sama dengan Kemendes. Akan ada hadiah dengan total jutaan rupiah untuk video dengan cerita yang paling menarik. Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.