Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian Indonesia di kuartal kedua 2021 tumbuh positif 7,07 persen year on year (YoY).
Para pelaku usaha mulai agresif dalam mengambil kesempatan pertumbuhan ini.
Country Manager Borong Indonesia Ronald Sipahutar mengatakan kunci keberhasilan usaha di masa pandemi adalah kemampuan melakukan inovasi pada sistem supply chain.
“Kami melihat bahwa momentum pertumbuhan ini harus disertai dengan perubahan dan adaptasi atas situasi pasar yang sudah masuk dalam masa New Normal. Sistem supply chain harus bisa memaksimalkan jangkauan serta go to market secara efektif dan efisien,” kata Ronald dalam keterangannya, Sabtu (13/11/2021).
Borong Indonesia merupakan platform digital rantai pasok distribusi untuk membantu mengembangkan dan memudahkan skema dan struktur bisnis distribusi.
Borong dapat menyederhanakan proses, fokus pada pelanggan dan mendorong bisnis tumbuh secara eksponensial.
Sebagai Software as a Service (SaaS), Borong bisa digunakan oleh berbagai industri untuk mengelola Proses Supply Chain, Proses Pengadaan (E-Procurement), membangun E-Commerce sendiri (Closed-Loop Marketplace) hingga mengelola pelanggannya via fitur CRM untuk meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV).
Baca juga: Luhut: Tidak Ada ke Kantong Saya Sepeser pun, Wong Duit dari Bisnis Saya Cukup untuk Hidup kok
Dalam proses beradaptasi di masa new normal, Borong Indonesia mengadakan event bertajuk Borong BizWeek pada 23-24 November 2021.
Kegiatan edukasi ini akan dibagi ke dalam 2 (dua) sesi, yakni Borong Corner (23/11), yang berupa seminar online untuk berbagi tentang industri supply chain dan pembaruan manajemen, serta Borong Academy (24/11) yang berupa sharing session mengenai strategi bisnis untuk pengusaha dan pengguna.
Acara ini bersifat terbuka dan dapat diikuti oleh semua kalangan, mulai dari pengusaha Mikro, UKM hingga Enterprise.
Akan ada 5 (lima) pembicara utama yang berbagi tidak hanya berupa insights namun juga kemampuan teknis untuk dapat langsung diimplementasikan.
“Di era new normal, sejumlah tantangan harus dihadapi para pelaku usaha, mulai dari perubahan mobilitas Salesman, daya beli yang cenderung menurun, hingga dinamika model bisnis,” tuturnya.
Kegiatan ini bertujuan memberi pencerahan menghadapi tantangan masa kini, sehingga para pelaku industri terbekali pemahaman yang cukup untuk menjalankan bisnis di 2022 dan sanggup tumbuh dan bersaing dengan inovasi kegiatan distribusi supply chain.