Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Kualanamu, Sumatera Utara dinilai berpeluang menyaingi Bandara Changi Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur sebagai hub regional, melalui konsesi antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium.
Pengamat Penerbangan Nasional Suharto Abdul Majid mengatakan, kerja sama ini akan mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia.
Sebab, selama ini hub di kawasan Asia Selatan menuju Asia Utara hanya tergantung pada Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.
"Melalui kerja sama dengan partner yang memiliki reputasi dan pengalaman pengelolaan bandara secara internasional serta jaringan bandara yang dikelola oleh GMR dan ADP, maka Bandara Kualanamu bisa dilirik maskapai lain artinya bisa menjadi hub strategis dan menyaingi Changi," kata Suharto, Selasa (7/12/2021).
GMR Airport merupakan perusahaan operator beberapa bandara yang dimiliki sebagian sahamnya oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal perancis yaitu Aeroports De Paris (ADP).
Baca juga: Bandara YIA Membuat Utang Angkasa Pura I Mencapai Rp 38 Triliun? Ini Analisa Pengamat
Kerja sama ini akan membentuk perusahaan patungan bernama Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II.
Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Kualanamu di bawah kemitraan strategis 25 tahun dengan skema BOT (build-operate-transfer), di mana pada akhir kerjasama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.
Perusahaan patungan tersebut, dinilai akan meningkatkan daya saing Bandara Kualanamu, karena akan mendapatkan best practise knowledge dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan, juga fasililitas yang lebih baik, pilihan rute yang banyak dan pengelolaan yang lebih baik.
Baca juga: Pengamat Sebut Tak Ada Pendelegasian Kewenangan Negara ke Swasta dalam Skema BOT Kualanamu
"Kalau sudah menjadi bandara yang kuat di pasar domestik saya optimistis daya saing secara global akan ikut dengan sendirinya," paparnya.
"Saya optimis dengan kerja sama ini, maka dalam 5 tahun bandara Kualanamu akan bisa menyaingi bandara Changi," sambung Suharto.