IKM produsen gula palma tersebut sudah menerapkan sistem industri 4.0 pada proses produksinya.
Upaya penerapan teknologi industri 4.0 di IKM gula palma dilakukan secara bertahap, mulai dari pembangunan sistem informasi, bantuan sarana pendukung dalam penerapan sistem informasi, hingga pendampingan kepada IKM tersebut.
"Meningkatnya produktivitas dan daya saing IKM mamin yang didukung dengan penerapan teknologi menunjukkan bahwa industri 4.0 tidak mengeliminasi lapangan kerja. Di sini, proses pembinaan dan pembelajaran pun berjalan beriringan," ucap Menperin.
Plt. Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita, menjelaskan implementasi industri 4.0 pada unit usaha gula palma meningkatkan traceability produk gula palma dari level pengepul ke IKM atau koperasi.
Baca juga: Untuk Kali Kedua, Bogasari Raih Penghargaan Industri Hijau dari Kemenperin
Manfaat lainnya, IKM memiliki sistem informasi berbasis website pada proses bisnis gula palma, meliputi otomatisasi timbangan digital IKM atau koperasi yang terintegrasi secara real time ke cloud database berbasis IoT, warehouse management system di level pengepul dan IKM atau koperasi, serta real time data collector dan monitoring untuk peningkatan efisiensi mesin produksi berbasis IoT.
"Diharapkan nantinya KSU Nira Satria dapat menjadi pilot project penerapan industry 4.0 tidak hanya pada industri gula palma tetapi juga pada agro industri lainnya yang memiliki rantai pasok panjang dengan pendekatan sentra IKM," kata Reni.