TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri, baik dalam rangka bekerja maupun berwisata, banyak yang mengeluhkan mahalnya biaya hotel karantina.
Mereka mengaku dipatok harga puluhan juta rupiah, untuk tarif hotel karantina yang hanya bintang 2 dan bintang 3 di Jakarta dan sekitarnya. Alternatif menggunakan fasilitas karantina dari pemerintah juga harus melalui prosedur berliku.
Agar WNI yang baru pulang dari luar negeri tidak merasa dirugikan dengan biaya karantina hotel sepihak yang ditetapkan pengelola, pemerintah sendiri telah mengatur batasan tarif inap kamar hotel untuk keperluan karantina.
Baca juga: Harga Hotel Karantina Dituding Selangit, Ini Jawaban PHRI
Meski banyak yang mengeluhkan tarif hotel karantina, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran justru menyebut biaya hotel karantina sama sekali tidak menguntungkan secara bisnis karena jauh di bawah standar tarif yang ada.
Menurut Maulana, tarif maksimal karantina mandiri di hotel yang dipatok sekitar Rp 7,2 juta untuk hotel bintang dua dan Rp 21 juta untuk hotel kategori luxury (mewah) merupakan harga paket untuk 10 hari.
"Tidak (menguntungkan), malah lebih murah dan harganya juga tidak dinamis. Ini kan harga paket. Kelihatan mahal karena dari faktor 10 hari itu," katanya dilansir dari Antara, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Pemerintah Menambah 3 Lokasi Karantina Terpusat di DKI, Diperuntukkan bagi 3 Kelompok WNI Tertentu
Maulana menuturkan, selain harga paket untuk 10 hari, biaya hotel karantina yang terlihat fantastis itu juga sudah termasuk makan untuk tiga kali sehari dan laundry (binatu) untuk lima potong pakaian per hari.
Ia menjabarkan, dengan tarif hotel karantina 10 hari di hotel bintang dua mulai dari Rp 6,7 juta hingga maksimal Rp 7,2 juta, tarif kamar hanya dikenakan sekitar Rp 300 ribu per malam.
Demikian pula biaya makan yang rata-rata sekitar Rp 250 ribu per hari dan laundry Rp 45 ribu per hari.
"Kalau tarif biasa kan cuma (tarif) menginap dan sarapan saja. Tidak ada makan siang atau makan malam, laundry. Makanannya pun lengkap, karena berupa paket makanan," katanya.
Maulana menyebut biaya hotel karantina juga meliputi biaya transportasi dari bandara ke hotel serta biaya tenaga kesehatan, keamanan juga dua kali tes PCR dengan total kira-kira Rp 1,3 juta-Rp 1,35 juta per paket.
Tarif di bawah standar itu, lanjut Maulana, juga berlaku untuk paket karantina di hotel bintang lima dan luxury.
"Hotel luxury itu Rp 9 juta per paket untuk kamar saja, kalau dihitung, per malam itu hanya Rp 1 juta. Lengkap semua dengan makan dan laundry itu sekitar Rp 1,6-Rp 1,7 juta (per malam). Jadi tentu harganya di bawah tarif biasa," katanya.
Maulana menambahkan, faktor lain yang membuat tarif hotel karantina berbeda untuk setiap kelas hotel yaitu biaya transportasi dari bandara ke hotel yang menggunakan taksi eksekutif dengan tarif yang lebih tinggi.
"Jadi transportasinya khusus, karena harus dipastikan mereka tidak lari kemana-mana, itu sudah SOP dari pemerintah," katanya.
Masyarakat yang baru kembali dari luar negeri bisa memesan hotel untuk karantina mandiri di laman https://quarantinehotelsjakarta.com.
Daftar hotel karantina itu dikelola oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di mana saat ini sudah ada sekitar 150 hotel dan 16.500 kamar yang bisa digunakan untuk karantina mandiri.
Secara rinci, tarif hotel karantina untuk 9 malam 10 hari untuk hotel bintang dua yakni Rp 6,7 juta hingga maksimal Rp 7,2 juta.
Lalu biaya hotel karantina bintang tiga Rp 7,7 juta hingga Rp 9,1 juta, bintang empat Rp 9,2 juta - Rp 11,4 juta, bintang lima Rp 12,4 juta - Rp 16 juta, dan hotel luxury Rp 17 juta -Rp 21 juta.
Tarif hotel karantina tersebut sudah termasuk 21 persen pajak dan layanan dan berlaku untuk satu orang. Tarif juga sudah termasuk kamar, makan tiga kali sehari, laundry lima potong pakaian per hari, transportasi bandara ke hotel, tes PCR dua kali (di bandara dan di hotel), termasuk biaya nakes, keamanan dan lab selama di hotel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biaya Hotel Karantina Dikeluhkan Mahal, Ini Pengakuan Pengelola Hotel"