News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Bikin Kaget, Rp31 Ribu hingga Rp40 Ribu Per Kilogram, Apa Penyebabnya?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja melakukan bongkar muat telur dari truk ke toko di Jalan Cibaduyut Raya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,Harga Telur Bikin Kaget, Rp31 Ribu hingga Rp40 RibuKg Per Kilogram, Apa Penyebabnya? Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Penyebab harga telur naik tajam
Kenaikan harga telur ayam yang meningkat tajam ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang menjadi penyebabnya?
Merespons kenaikan tajam harga telur ayam ras di pasaran, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, terdapat sejumlah penyebab harga telur naik ekstrem.

Di antaranya, adalah karena adanya perubahan harga pakan ayam. “Penyebabnya adalah harga pakan yang tinggi,” ujar Nurwan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Di samping itu, menurutnya permintaan pasar juga menguat karena adanya momen menjelang Natal dan Tahun Baru.

Nurwan menuturkan, selama empat bulan terakhir ini, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah sangat berpengaruh pada penurunan harga telur.

Pasalnya selama PPKM, hotel, restoran, kafe ditutup, sehingga peternak hanya mengandalkan daya beli masyarakat yang juga sedang turun.

Adanya momen Natal dan Tahun Baru saat ini menurutnya menjadi momen yang pas untuk kenaikan harga.

“Ini momentum yang pas bagi peternak setelah sejak Juli harga jatuh,” katanya lagi.

Seorang pedagang memasukkan cabai rawit domba ke dalam kantong plastik saat melayani pembeli di los sayur dan buah Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Harga cabai di pasar tradisional Kota Bandung dalam dua pekan terakhir terus naik, terutama cabai rawit domba yang harganya melambung hingga 300 persen dari Rp 40.000 menjadi Rp 120.000 per kilogram. Sementara cabai rawit hijau harganya saat ini Rp 90.000 dari sebelumnya Rp 30.000 per kg, cabai merah keriting Rp 65.000 dari Rp 40.000 per kg, cabai tanjung Rp 60.000 dari Rp 40.000 per kg, dan cabai hijau Rp 50.000 dari Rp 40.000 per kg. Kenaikan dipicu minimnya pasokan akibat gagal panen atau busuk sebelum dipanen. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Harga cabai dan ayam juga ikut naik
Di masa libur Natal dan Tahun Baru memang kerap terjadi kenaikan harga-harga komoditas pangan. Selain telur, komoditas pangan lainnya yang harganya ikut naik adalah cabai, bawang, hingga ayam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada situs Kemendag, harga cabai rawit pada 3 Desember 2021 masih tercatat Rp 58.300 per kilogramnya.

Namun pada 24 Desember harganya melonjak drastis menjadi Rp 94.800 per kilogramnya. Tak hanya jenis cabai rawit, harga cabai merah juga ikut naik, meski tidak sedrastis cabai rawit.

Harga cabai merah naik dari Rp 42.300 menjadi Rp 49.400. Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah keriting, dari Rp 42.000 menjadi Rp 51.300.

Sementara untuk bawang merah, naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 28.300. Kemudian daging ayam ras harganya juga naik dari Rp 34.700 menjadi Rp 36.000.

Lapak pedagang daging sapi. (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

Stok Daging Sapi Stabil

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah memastikan, stok dan harga komoditas peternakan tetap stabil.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini