TRIBUNNEWS.COM - Menjadi salah satu penggerak ekonomi bangsa, menggali potensi lokal yang terdapat di desa-desa melalui pengembangan desa digital menjadi langkah untuk mendorong desa makin berdaya demi kemajuan Indonesia.
Terlebih di era serba teknologi seperti saat ini, pengembangan desa digital menjadi jalan terang disaat desa dituntut harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Dengan begitu, kesenjangan digital pun dapat ditekan, dan berbagai bidang kehidupan di desa dapat lebih maju, dalam hal sektor pendidikan, perekonomian, wisata hingga pelayanan masyarakat.
Keseriusan pemerintah dalam mendorong kemajuan Indonesia melalui pengembangan desa berbasis digital pun salah satunya ditunjukan lewat Kemendes PDTT yang menjadikan digitalisasi desa sebagai program prioritas di tahun 2021 ini.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar terus mendorong pemanfaatan teknologi digital di level desa. Namun, dirinya mengingatkan bahwa digitalisasi di level desa ini juga harus diimbangi peningkatan literasi digital dari warga desa.
“Pengembangan desa berbasis digital sangat penting mengingat penetrasi internet saat ini begitu luar biasa. Kendati demikian, digitalisasi di level desa ini harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai karena ada banyak dampak negatif penggunaan gadget berbasis internet,” ujar Menteri Abdul Halim Iskandar, saat meresmikan desa digital di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, Sabtu (20/11/2021).
Peran generasi muda
Selain literasi digital, peran generasi muda juga menjadi kunci penting dari terwujudnya desa digital. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa kemajuan desa harus bertumpu dari peran aktif para pemuda desa untuk menggerakkan serta memelopori pengembangan kreativitas dan kemajuan bagi desanya.
Generasi muda desa juga menjadi salah satu prasyarat bagi kemajuan desa karena anak pembangunan sumber daya manusia yang unggul, yaitu generasi muda menjadi hal penting dan mutlak agar desa bisa berkembang dan tidak tertinggal dari digitalisasi yang saat ini menjadi keniscayaan bagi sebuah perkembangan masyarakat di belahan dunia manapun tidak terkecuali Indonesia.
“Tidak ada desa maju di tolong orang lain. Desa maju harus digerakkan oleh segenap partipasi para pemuda desa dan seluruh warga desa. Karena itu saya meminta dan mengimbau kepada seluruh pemuda desa, masa depan desa ada di tangan kalian semua, para pemuda punya tugas dan tanggung jawab untuk memajukan desanya,” ujar Wamendes Budi saat dihubungi Tribunnews, Senin (13/12/2021).
Wamendes Budi pun meyakini jika warga desa punya keinginan untuk maju, maka akan bisa membawa kemajuan bagi Indonesia karena bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang membangun Indonesia.
Terlebih, dalam membangun desa digital, harus berawal dari potensi yang dimiliki desa tersebut dimana para pemuda dan warga desa sendiri yang harus memahami apa yang menjadi kekuatan desa dan merumuskannya untuk kemajuan desa.
Sejalan dengan hal itu pula, Kemendes bersama dengan Tribunnews dan juga Bank BRI pun tengah menjalankan program “Ayo Bangun Desa Digital” dimana pemuda dan digitalisasi juga menjadi kunci utama dari pembangunan desa digital.
“Kami dari pemerintah pusat memberi stimulus memberi dukungan, tapi titik kemajuan tetap dari pemuda desa dan warga desa itu sendiri. Peran media juga penting untuk terus mendorong dan mensosialisasikan kemajuan desa. BRI sebagai lembaga perbankan bisa membantu mendidik kewirausahaan bagi pemuda desa untuk menggerakkan kemajuan dan kesejahteraan ekonomi warga desa. Jadi, ini kerja sama yang harusnya bisa menjadi penggerak dan dalam pencapaian kemajuan desa,” ungkap Wamendes Budi.
Manfaatkan jenis konten video
Nah, banyak jenis konten yang bisa dimanfaatkan generasi muda untuk menunjukkan potensi lokal yang dimiliki desa-desa di Indonesia. Mulai dari konten teks, audio, hingga khususnya konten video, yang menurut data wyzowl.com jumlah views-nya pada media sosial meningkat tajam sejak tahun 2016.
Maka dari itu, Tribun Network bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Kemendes PDTT menghadirkan #MudaMembangunDesa video competition.
Kompetisi video ini menjadi bagian dari program Ayo Bangun Desa Digital yang didedikasikan untuk mendorong pembangunan serta pengembangan potensi desa melalui pemanfaatan teknologi digital.
Caranya pun mudah. Kamu cukup membuat video singkat berdurasi maksimal 60 detik mengenai potensi lokal yang ada di desa kamu ataupun kondisi desa yang butuh solusi serta bantuan yang lebih luas. Kemudian, unggah video yang telah kamu buat tersebut di platform media sosial Facebook, Instagram, dan TikTok.
Nah, berikut informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan video competition #MudaMembangunDesaDigital.
- Dengan tema “Potensi dan Solusi Desa BRI”, video dapat menunjukkan sisi yang perlu ditonjolkan dari desa atau daerah tempat tinggal partisipan tanpa membatasi ruang kreatif dan nilai seni yang dirasa perlu untuk dapat memperkuat pesan tersebut dalam video.
- Peserta wajib membuat video kreatif di platform digital yang diinginkan dengan menyertakan hastag #AyoBangunDesa dan #LokalBangunDesa di dalam caption. Video juga harus memiliki caption/keterangan/penjelasan yang dapat mendukung pesan dalam konten tersebut.
- Video yang diikutsertakan merupakan karya video kreatif (boleh menggunakan filter, stiker, dan/atau fitur editing apapun), tapi BUKAN video animasi ataupun motion graphic.
- Peserta dapat mengikutsertakan MAKSIMAL 3 video ke dalam kompetisi ini.
- Video TIDAK BOLEH mengandung konten yang dapat menyinggung SARA, menyulut kontroversi, membuat keresahan di masyarakat, dan melawan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
- Video yang diikutsertakan dalam kompetisi ini merupakan hasil karya pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan. Konten video merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing peserta.
- Video yang diikutsertakan dalam kompetisi ini adalah video yang TIDAK PERNAH menjuarai kompetisi lain yang pernah diselenggarakan sebelumnya oleh pihak manapun.
- Jika video diproduksi secara berkelompok, cantumkan pihak-pihak terkait agar bisa dipertanggungjawabkan.
- Dengan mengikuti kompetisi ini, peserta secara otomatis memperbolehkan panitia dan pihak penyelenggara untuk menjadikan video peserta sebagai materi promosi di kemudian hari tanpa gugatan hukum apapun.
- Pajak hadiah ditanggung pemenang.
Kompetisi video ini akan berlangsung selama tiga bulan dan video yang dibuat harus sesuai dengan tema yang sedang berlangsung di setiap bulannya. Nah, tak hanya menjadi cara untuk berkontribusi dalam membangun negeri, melalui #MudaMembangunDesa video competition juga terdapat hadiah menarik bagi tiga pemenang video terbaik, yaitu uang tunai senilai Rp10.000.000 untuk juara 1, kemudian Rp7.500.000 untuk juara 2, dan Rp5.000.000 untuk pemenang juara 3.
Selain itu, setiap bulannya selama tiga bulan juga akan ada 50 partisipan yang beruntung (total 150 pemenang selama 3 bulan) yang akan berkesempatan untuk membawa pulang hadiah berupa tabungan BRI senilai Rp1.000.000/orang.
Yuk, dukung literasi digital dengan ceritakan potensi menarik yang dimiliki desamu dengan mengikuti #MudaMembangunDesaDigital video competition! Untuk informasi lebih lanjut mengenai kompetisi ini, silakan kunjungi link ini. Saatnya #LokalBergerak!
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Firda Fitri Yanda