Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun menuntut aktivitas atau model kerja yang mengarah ke kecepatan transformasi digital.
Dalam kondisi seperti ini, aktivitas dalam perusahaan harus ditata ulang mengingat situasinya yang berbeda dibandingkan masa sebelumnya.
Salah satu yang menjadi perhatian bagi pemimpin perusahaan adalah terkait HR (Human Resources).
Heri Sudrajat seorang Human Capital Expert mengatakan, transformasi digital yang dilakukan perusahaan tidak hanya berimbas pada divisi yang berkaitan dengan konsumen atau pelanggan saja tetapi juga HR.
Baca juga: Chairman Tepco Jepang Minta Karyawannya Utamakan Keselamatan Pekerjaan
"Dalam kondisi sekarang tim HR menghadapi tantangan untuk bisa membangun budaya baru di tengah upaya transformasi digital," kata Heri kepada wartawan, Sabtu (8/1/2022).
Divisi HR perlu kerja ektra mengingat banyak yang baru yang dilakukan pekerja.
"HR harus mulai membuat policy terkait model kerja remote (jarak jauh. red) ataupun hybrid karena menjadi model kerja baru.
HR harus mampu menganalis implikasi sistem remote maupun hybrid ini, cara komunikasi hingga membuat aturan baru perusahaan.
Untuk itu, Heri menyarankan perusahaan meminta karyawan untuk mengemukakan pendapat.
"Tanya ke mereka, maunya seperti apa, supaya pendapat mereka sehingga perusahaan bisa memberikan hal yang terbaik bagi karyawannya," kata pria yang bergelut di dunia HR lebih dari 25 tahun ini.
Hery menyarankan, berbagai perubahaan secara cepat dan tak terduga ini, sebaiknya perusahaan melakukan employee survey.
Agar menjadi perusahaan nomer satu ada 3 hal yang perlu perhatikan yakni infrastruktur, sistem dan orangnya harus bagus.
"Aset dalam 1 organisasi, pekerja nomer satu baru konsumen," kata pendiri Corsam18 ini.