News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BRI Patok Pertumbuhan Penyaluran Kredit Tahun Ini Hingga Mencapai 10 Persen

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Sunarso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimistis bakal meningkatkan kinerja pada tahun ini.

Optimisme tersebut berdasarkan daya beli masyarakat yang mulai pulih.

Bank BUMN ini mematok pertumbuhan kredit 8%-10% secara year on year (yoy) pada tahun ini.

Pertumbuhan kredit itu ditopang oleh pertumbuhan ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini telah dikenal sebagai backbone utama BRI.

Baca juga: BNI Bakal Ekspansif di Kredit Sindikasi Tahun Depan

Strategi ini sejalan dengan upaya BRI dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Dengan kinerja keuangan yang solid saat ini, Sunarso menjelaskan terdapat ruang bagi perseroan untuk memantik pertumbuhan ekonomi lewat ekspansi kredit.

Kemampuan BRI untuk melakukan ekspansi tercermin dari Loan to Deposit ratio (LDR) yang masih berada di angka 83% (per September 2021).

Kemampuan ekspansi ini ditopang oleh permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24% atau tiga kali lipat di atas threshold yang diatur Bank Indonesia (BI).

“Bagaimana kami melihat peluang ke depan? LDR kami berada di kisaran 83% sedangkan yang optimal, bahkan regulator memberikan batasan atas 92%, artinya BRI masih punya ruang yang cukup secara likuiditas untuk menumbuhkan kredit.

Baca juga: Bank Mandiri Taspen Gelar Program Bedah Rumah Bagi Pensiunan di Tengah Pandemi

Maka BRI masih punya kesempatan untuk tumbuh secara agresif ke depan, tentu agresif yang disertai dengan kehati-hatian,” jelas Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/1/2022).

Kendati demikian, BRI telah mengantisipasi sejumlah tantangan bisnis utama pada tahun ini. Pertama, kondisi pengendalian Covid-19.

Kemudian aset-aset itu akan dikelola dengan sangat hati-hati, dengan prudential principal yang tinggi sehingga di tengah pandemi Covid-19.

Kedua, pihaknya memitigasi adanya efek dari arah kebijakan moneter global mau pun dari dalam negeri.

Baca juga: Hari ini! Batas Akhir Penukaran Kartu ATM BCA Non Chip ke Kartu ATM BCA Chip, Ini Cara Tukarnya

Federal Reserve (The Fed) telah memulai proses tapering off sejak November 2021 semakin membuka peluang bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut untuk mengerek kembali suku bunga acuannya.

Bank Indonesia (BI) akan merespon arah kebijakan moneter AS dengan ikut mengerek suku bunga acuan pada 2022.

Prediksi BRI, suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) akan dikerek BI dari posisi saat ini yang sebesar 3,50% menjadi 4,25%-4,50%.

Di tahun 2022, BRI akan terus melanjutkan journey transformasi BRIvolution 2.0 untuk menuju aspirasi utama untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in South East Asia dan Champion of Financial Inclusion di tahun 2025.

Strategi BRI di tahun ini akan berfokus pada menjaga fundamental perusahaan agar bisnis dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan.

Dalam penyaluran kredit, BRI menerapkan selective growth dengan memanfaatkan stimulus pemerintah serta melakukan eksplorasi sumber pertumbuhan baru diantaranya optimalisasi sinergi ultra mikro. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini