Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.200 per saham.
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Kredit BBNI pada tahun ini akan didorong oleh segmen korporat, khususnya top-tier korporat. Lalu juga didorong UKM, khususnya yang berorientasi ekspor dan diaspora melalui program Xpora. BBNI baru-baru ini juga berkolaborasi dengan Shopee untuk membuka akses ke 10.000 UKM. Pada segmen digital, BBNI juga akan memperkuat BNI Mobile untuk nasabah ritel dan BNI Direct untuk nasabah pebisnis.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 9.000 per saham
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
BMRI akan diuntungkan dengan posisinya sebagai partner pemerintah untuk korporat dan pembiayaan proyek infrastruktur. BMRI akan merasakan akselerasi pertumbuhan kredit seiring pulihnya ekonomi dan dimulainya lagi proyek pemerintah. Alih-alih akuisisi bank kecil dan ditransformasi jadi bank digital, BMRI lebih memilih kembangkan super app Livin' by Mandiri. Bekerjasama dengan beragam ekosistem online membuat Livin' bisa memiliki fitur lebih banyak dari bank digital.
Analis Mirae Asset Sekuritas Handyman Soetoyo merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp 9.075 per saham.
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Bank digital milik BBCA, Blu, sejak kuartal IV-2021 sudah mulai menyalurkan kredit. Tak hanya itu, fintech dan peer-to-peer multifinance juga digandeng guna menggapai jangkauan kredit yang lebih luas. Fitur lain seperti top up electronic money juga sudah ditambahkan, seperti GoPay, OVO, DANA, serta berbagai paket data dan voucher game. Dengan dukungan BBCA sebagai holding company, serta ekosistem Blibli akan membuat Blu bisa lebih kompetitif.
Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya merekomendasikan beli BBCA dengan target harga Rp 8.700 per saham. (Hikma Dirgantara)